Cerita Rakyat Putri Pinang Masak

Baju Kebaya Melayu Riau. (foto: kosabudaya.id)

Pada zaman dahulu kala, tersebutlah kisah hidup tujuh pasang putra putri yang dilahirkan kembar. Ketujuh kembar tersebut adalah:

Marudum Sakti kembar dengan Putri Pinang Masak
Buyung Selamat kembar dengan Putri Mayang Mengurai
Sampurago kembar dengan Subang Bagelang
Tonggak de Tonang kembar dengan Putri Pandan Bajelo
Sapu Jagat kembar dengan Putri Loyang Bunga Emas
Roger kembar dengan Putri Setanggi, serta si bungsu
Tuntun kembar dengan Putri Bungsu.

Bacaan Lainnya

Ketujuh putra tumbuh menjadi pemuda yang gagah berani, sedangkan ketujuti putri kembarnya menjelma menjadi gadis yang cantik jelita.

Namun, dari ketujuh putri tersebut, Putri Pinang Masak adalah yang termolek. Banyak raja berkeinginan menyuntingnya, namun selalu ditolak dengan halus.

Pada suatu pagi, seluruh penduduk heboh karena tiba tiba Putri Pinang Masak hilang dari rumahnya. Ketujuh saudara laki laki pun sibuk mencari kesana kemari, namun sang Putri tidak ditemukan juga.

Rogerpun pergi menyusur sungai masuk hutan, menaiki bukit, menuruni lurah, hingga berjumpa dengan Datuk Motah di sebuah Kampung. Dari Datok Motah, ia memperoleh kabar bahwa kakaknya dibawa lari dan dikawinkan dengan Raja Sikaraba Daik oleh Paduka Raja Telni Telanai dari Jambi.

Roger pun pulang dan bermusyawarah dengan saudara-saudaranya untuk mencari cara membebaskan Putri Pinang Masak. Akhirnya diputuskan untuk mengutus Roger pergi ke Jambi dan membawa pulang Putri Pinang Masak dengan damai, tanpa menimbulkan pertumpahan darah.

Roger pun berangkat ke Jambi, tempat kakak permata mutiaranya berada. Setelah berhari-hari melewati perjalanan yang melelahkan, ia pun tiba di Jambi.

Negeri itu dijaga ketat, karena sedang terjadi pertentangan antara Raja Telni Telanai dengan Belanda. Roger pergi ke istana untuk menemui Raja. Dia memperkenalkan diri berasal dari Kerajan Indragiri dan siap membantu apapun yang diperlukan Raja Telni Telanai. Raja menyambutnya dengan gembira, dan Roger diminta tinggal di istana.

Berkali kali Roger diutus Raja untuk membasmi permpokan di perairan Jambi. Karena keperkasaannya, Roger selalu berhasil mengalahkan perampok perampok itu. Ia pun diangkat oleh raja menjadi dubalang negeri. Roger kemudian memohon untuk diizinkan memerangi Belanda. Raja sangat gembira, karena dubalang yang lain tidak ada yang berani melawan Belanda.

Pada malam sebelum berangkat ke medan perang, diam-diam Roger ditemui oleh kakaknya Putri Pinang Masak. Ia memberikan selendang cindai sebagai pusaka.

Berbekal kain cindai dari sang kakak dan ilmunya yang tinggi, Rogerpun menyerang seperti hantu yang tidak mengenal waku dan tempat.

Suatu hari, Dubalang Roger berperang dan memperoleh hasil yang gemilang. Segenap rakyat Jambi menyambutnya sebagimana layaknya seorang pahlawan.

Karena jasa jasanya yang sangat besar kepada kerajaan, Raja Telni Telanai memberikan penghargaan dangan menganugerahkan gelar datuk dan mengukuhkan Roger sebagai Dubalang Utama. Maka, lengkaplah gelar Roger yang perkasa dari Indragiri itu yaitu Datuk Dubalang Utama Roger.

Semua pembesar di Kerajaan Jambi memberikan ucapan selamat, tidak terkecuali Putri Pinang Masak.

Waktu berlalu, Raja Telni Telanai sakit dan menyerohkan Kekuasaaan sepenuhnya Kepada Raja Dewa Sikaraba Daik. Kerajaan menjadi lemah, banyak pengkhianat muncul di lingkungan istana. Kompeni Belanda memiliki kesempatan untuk menekan Raja muda yang baru diangkat itu.

Setelah terus dibujuk dan didesak oleh para hulubalang yang menjadi mata-mata Kompeni Belanda, akhirnya Raja Dewa Sikaraba Daik mau menandatangani perjanjian perdamaian dengan Belanda, disertai sejumlah syarat.

Namun, Belanda tidak menepati janjinya. Datuk Roger yang telah mempermalukan Kompeni Belanda ditangkap. Dengan tangan diikat, Datuk Roger dibawa ke kapal untuk dibuang ke tempat yang jauh. Hulubalang yang berkhianat di kerajaan itu ikut serta mengawal Datuk Roger.

Sewaktu akan menaiki kapal, dengan seizing Allah, sekonyong-konyong Datuk Roger hilang secara gaib.

Sepeninggal Datuk Roger, Belanda kemudian menyerang Kerajaan Jambi. Banyak pasukan Raja Dewa Sikaraba Daik yang gugur.

Pada saat yang kritis itu, Datuk Roger muncul secara tiba tiba dan menghadap Raja Dewa Sikaraba Daik, memohon untuk diizinkan melawan belanda. Raja pun memerintahkan Datuk Roger untuk memimpin Pasukan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *