Pembelajaran Membaca Puisi menjadi Menyenangkan

Melalui Model Pembelajaran SAVI, Pendekatan Teman Sebaya, dan Media Pembelajaran Berbasis TPACK

Oleh: Junainah
Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Meral

Membaca puisi dalam bahasa Indonesia merupakan bagian dari pembelajaran sastra. Kegiatan membaca puisi dapat menjadi menyenangkan melalui model pembelajaran SAVI. Apa itu pembelajaran SAVI? SAVI kepanjangan dari Somatic, Auditori, Visual, Intelectual. Somatic berarti berbuat dan bergerak. Auditori berarti belajar mengutamakan berbicara dan mendengar. Visual berarti belajar dengan cara mengamati dan menggambarkan. Intelectual  berarti penciptaan makna dalam pikiran yakni menyatukan pengalaman, hubungan pengalaman mental, fisik, emosional dalam pembelajaran bermakna.

Bacaan Lainnya

Dalam proses pembelajaran yaitu menggabungkan gerak fisik, berbicara, menyimak, mengamati, dan menggambarkan ke dalam sebuah pemikiran atau aktivitas intelektual dengan penggunaan indra yang dimiliki. Adapun langkah-langkah atau sintak pembelajaran model SAVI yakni ada 4 tahap diantaranya tahap persiapan, tahap penyampaian tujuan, tahap pelatihan, dan tahap penampilan hasil.

Tahap persiapan yakni tahap menimbulkan minat para pembelajar, memberi mereka perasaan positif mengenai pengalaman pembelajaran yang akan datang, dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar. Tahap penyampaian tujuan yakni menemukan materi pembelajaran yang baru dengan cara yang menarik, menyenangkan, relevan, melibatkan panca indera, dan cocok untuk semua gaya belajar.

Tahap pelatihan yakni pendidik hendaknya membantu peserta didik mengintegrasikan dan menyerapkan pengetahuan dan keterampilan dengan berbagai cara. Tahap penampilan hasil yakni pendidik hendaknya membantu peserta didik menerapkan dan memperluaskan pengetahuan atau keterampilan baru mereka sehingga hasil belajar akan melekat dan terus meningkat.

Jadi dapat kita lihat Bersama bahwa proses pembelajaran model SAVI di mana tahapan pertama yakni kita sebagai pendidik diminta untuk memotivasi, memberi perasaan positif kepada peserta didik. Salah satu contoh tahapan ini kita dapat menyampaikan bahwa pembelajaran membaca puisi itu menyenangkan. Kita diminta untuk berekspresi. Hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita lakukan.

Peserta didik SMPN 1 Meral sedang membaca puisi (foto: ist)

Selanjutnya tahapan kedua yakni memberi materi yang baru, dan menarik. Tahapan inilah sangat berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran berbasis TPACK dan pendekatan teman sebaya. Penggunaan media pembelajaran berbasis TPACK pada pembelajaran membaca puisi ini yakni dapat kita menggunakan proyektor, laptop, speaker, Bluetooth, pointer, powerpoint (video membaca puisi, gambar ekspresi). pendekatan yang kita gunakan yakni pendekatan teman sebaya. Teman sebaya akan menampilkan pembacaan puisi terbaiknya. Kenapa kita gunakan pendekatan teman sebaya? Agar peserta didik kita merasa nyaman, dan akrab. Sehingga dapat mengurangi rasa malu, tidak percaya diri, dan tidak aktif dalam pembelajaran. Tujuan menggunakan pendekatan teman sebaya yakni agar peserta didik lainnya termotivasi untuk menjadi seperti yang dicontohkan.

Selain itu masih ada rahasia bagaimana agar pembelajaran membaca puisi itu menjadi menyenangkan? Rahasia berikutnya yakni terdapat pada tahapan ketiga. Tahapan ketiga yakni pelatihan. Pada tahapan ini peserta didik diminta untuk menerapkan dan berlatih membaca puisi. Untuk mempermudah peserta didik, maka diminta untuk berlatih membaca puisi secara berantai. Jadinya membaca puisi berantai.

Setelah berlatih bersama teman-temannya. Barulah peserta didik diminta untuk menampilkan hasil latihan yakni peserta didik diminta untuk mempraktikkan membaca puisi berantainya. Hal tersebut merupakan tahapan terakhir proses pembelajaran SAVI. Sampai di sini janganlah lupa. LKPD tetap dikerjakan, penilaian haruslah tetap dilakukan. Kegiatan yang dikakukan adalah praktik. Rubrik penilaian harus ada. Bobot penilaian sudah ditentukan.

Hal yang lain sangat mendukung adalah tahap memberikan LKPD. Pendidik diminta untuk mengarahkan apa-apa saja yang dinilai, dan menjelaskan bobot penilaian praktik membaca puisi. Sehingga peserta didik berlatih dengan sungguh-sungguh. Kebiasan pendidik, memberi LKPD tanpa menjelaskan hal yang dinilai dan bobot penilaian. Apapun itu pembelajarannya, tidak hanya pada membaca puisi.

Jadi kunci pembelajaran membaca puisi itu menjadi menyenangkan adalah bagaimana pendidik mampu mengkondisikan atau mengelola kelas, mampu menggunakan model pembelajaran SAVI dengan tepat, mampu menggunakan media pembelajaran teknologi canggih (TPACK), mampu memilih pendekatan yang tepat untuk membaca puisi, mampu melihat kebutuhan peserta didik, memberikan penyegaran/ice breaking jika situasi saat pembelajaran mulai membosankan, dan tidak menutup kemungkinan pendidik mampu menjadi model untuk peserta didik dalam membaca puisi.

Salam sastra. Selamat berekspresi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *