Motif tampuk manggis juga digunakan…

Buku Muatan Lokal Budaya Melayu Riau (BMR) K13 untuk Kelas XI SMA/SMK/MA ditulis oleh Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, dan Syaiful Anuar. (foto: kosabudaya.id)

11. Motif tampuk manggis juga digunakan untuk baju pengantin. Makna motif tampuk manggis dalam kebudayaan Melayu adalah…

a. keindahan          
b. kejujuran            
c. kedustaan
d. kesuburan
e. kasih sayang

Bacaan Lainnya

Pembahasan:
Motif tampuk manggis dimaknai sebagai kejujuran. Tampuk buah manggis secara ilmiah merupakan gambaran isi jumlah buah manggis yang terdapat di dalamnya. Hal ini sejalan dengan pepatah Melayu, “tak kan berbohong si tampuk manggis.”

Motif tampuk manggis
Bermakna kejujuran.
Tampuk buah manggis secara ilmiah merupakan gambaran isi jumlah buah manggis yang terdapat di dalamnya. Hal ini sejalan dengan pepatah Melayu, “tak kan berbohong si tampuk manggis.”

Motif  awan larat
Bermakna panjang usia dan keagungan.
Motif awan larat diambil dari gambaran awan yang sambung menyambung. Motif ini secara khusus ditujukan untuk mendoakn kekuasaan sultan yang sedang berkuasa. Dibalik makna keagungan yang terkandung di dalamnya tersimpan pesan kerendahan hati, bahwa kekuasaan seorang sultan sangatlah terbatas.

Motif kaki bawah yang dibuat sambung menyambung
Bermakna sebagai bentuk kesatuan dan kekompakan rakyat dalam kerajaan.

Kekompakan dan kesatuan rakyat diyakini sebagai benteng yang paling kuat dan tidak bisa ditembus oleh kekuatan dari luar. Selain itu, motif kaki bawah juga dimaknai sebagai budaya Melayu yang berfungsi sebagai benteng bagi masyarakat Melayu. Benteng yang menjaga tingkah laku orang Melayu agar selalu dalam koridor norma dan nilai budaya.

Motif bintang-bintang
Bermakna ketakwaan kepada Allah SWT

b. kejujuran

Mata Pelajaran: Budaya Melayu Riau (BMR)
Kelas: XI SMA/SMK/MA
Bab 5: Keragaman Pakaian Pengantin Melayu

Soal-soal evaluasi ini merujuk kepada buku siswa Muatan Lokal (Mulok) Pendidikan Budaya Melayu Riau (BMR) K13 Kelas XI terbitan Narawita Swarna Persada. Buku ditulis oleh Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, dan Syaiful Anuar. Klik di sini untuk melihat tinjauan buku.

Catatan:
Ajukan pertanyaan tentang materi pembelajaran Budaya Melayu Riau di kolom komentar, Kami akan menjawabnya berdasarkan buku-buku rujukan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *