Adab Berbahasa Melayu Riau

Mengaji. Anak-anak mengaji dengan penerangan seadanya di dusun Aurkuning di kaki Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. (foto: kosabudaya.id)

A. Pengertian
Adab adalah aturan, etika, akhlak, kesopanan, dan kesantunan yang menuntun seseorang agar mentaati nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Adab mengajarkan semua tatacara kehidupan yang menjadi cermin kemuliaan kepada orang yang menyandangnya.

Secara umum, adab mencakup dua aspek dasar, yaitu:
adab berbahasa
adab berperilaku

Bacaan Lainnya

Kedua hal tersebut dijelaskan Raja Ali Haji sebagai berikut:
“…. adab dan sopan itu
daripada tutur kata juga asalnya,
kemudian baharulah pada kelakuan”

B. Adab Berbahasa
Adab berbahasa adalah aturan berbahasa yang digunakan saat bertutur sapa atau berbicara kepada orang lain. Adab berbahasa mengutamakan kelembutan sikap dalam berbahasa sehingga disebut juga dengan budi bahasa. Sikap ini dipadukan dengan penggunaan kata, dan kearifan dalam merangkai kata.

Penerapan adab berbahasa di dalam budaya Melayu Riau berlandaskan kepada tujuh nilai-nilai berbahasa yaitu:

bercakap mengandung adab
berbual mengandung akal
berbicara berkira-kira
berbisik berbaik-baik
berujar bertunjuk ajar
bertutur menuruti alur
berbincang menuruti undang.

Di dalam Tunjuk Ajar Melayu, adat berbahasa dijelaskan dalam ungkapan sebagai berukut:

Apa tanda orang berbangsa:
bercakap tahu berbudi bahasa
berkata arif dalam berbahasa
bertutur bijak berkata-kata

Yang disebut adat berbahasa:

tahu alur dengan patutnya
tahu memilih kata mendaki
tahu menyebut kata melereng
tahu memakai kata mendatar
tahu menyimak kata menurun

C. Tingkatan Berbahasa
Adab berbahasa mengandung empat tingkatan yaitu bahasa mendaki, bahasa melereng, bahasa mendatar, dan bahasa menurun.

Di dalam ungkapan, keempat tingkatan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

hormati yang tua
hargai yang semenda
kasihi yang sebaya
sayangi yang muda

1. Bahasa Mendaki
Bahasa mendaki adalah adab berbahasa yang digunakan oleh orang muda terhadap orang yang lebih tua. Bahasa mendaki juga digunakan oleh orang yang kedudukan lebih rendah terhadap orang yang kedudukan lebih tinggi.

Bahasa mendaki bertujuan meninggikan martabat lawan berbicara, tetapi tidak merendahkan orang yang sedang berbicara. Peninggian  dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan. Interaksi bahasa mendaki dalam kehidupan sehari-hari dilakukan oleh murid kepada guru, anak kepada orangtua, adik kepada kakak, ataupun bawahan kepada atasan.

2. Bahasa Mendatar
Bahasa mendatar adalah adab berbahasa yang digunakan kepada teman sebaya, atau yang berkedudukan setara. Bahasa mendatar   diperbolehkan memakai kata-kata atau gaya berterus terang, jenaka, kiasan, saran, sindiran ataupun kritik.

Adab bahasa mendatar harus memperhatikan situasi dan kondisi dari teman berbicara. Misalnya, seorang teman yang sedang sakit atau ditimpa kemalnaganHal ini dimaksudkan agar nilai-nilai sopan santun tetap dijaga untuk menghindari kemungkinan menyakiti kawan sebaya tersebut.

3. Bahasa Melereng
Bahasa melereng adalah adab berbahasa yang digunakan kepada orang semenda. Orang semenda adalah pertalian keluarga karena perkawinan dengan anggota suatu kaum suku. Contoh orang semenda misalnya saudara ipar.

Di dalam bahasa melereng, seseorang tidak diperbolehkan berbicara secara langsung, tetapi menggunakan kata berkias. Di beberapa daerah semisal Kuantan dan Kampar, orang semenda di panggil dengan gelar. Hal ini dimaksudkan untuk menghormat dan menjaga perasaan orang semenda tersebut. 

4. Bahasa Menurun
Bahasa menurun adalah adab berbahasa yang digunakan kepada orang yang lebih muda atau lebih rendah kedudukannya. Bahasa menurun menekankan kelembutan dan kasih sayang. Penggunaan bahasa menurun ditujukan oleh seorang ayah dan ibu kepada anak, guru kepada murid, kakek kepada cucu, ataupun atasan kepada bawahan.

Rujukan: Derichard H. Putra. 2024. Budaya Melayu Riau Kurikulum Merdeka untuk SD/MI Kelas IV. Pekanbaru: Penerbit Narawita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *