Tertib Berpakaian Melayu Riau

Baju Kebaya Melayu Riau. (foto: guruku.kosabudaya.id)

A. Pengertian
Tertib berpakaian Melayu adalah menggunakan pakaian sesuai dengan alur dan patut dalam berpakaian. Alur berlandaskan kepada syarak, dan patut berlandaskan kepada adat. Syarak berkaitan dengan agama Islam, dan alur berkaitan dengan adat istiadat. Keduanya disebut di dalam ungkapan di kurung syarak di kukung adat

Di kurung syarak adalah memakai pakaian sesuai dengan hukum-hukum agama Islam (syarak), sedangkan di kukung adat adalah memakai pakaian sesuai dengan kelaziman atau kebiasaan yang berlaku di dalam adat. Di dalam prinsip di kurung syarak, syarat berpakaian merujuk kepada tiga hal yaitu: 
• menutup aurat
• longgar atau tidak ketat
• tidak tembus pandang atau transparan.

Bacaan Lainnya

Di dalam prinsip di kukung adat, maka pakaian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu pakaian berdasarkan penggunaan, dan pakaian berdasarkan model atau jahit pakaian. Berdasarkan penggunaannya, pakaian Melayu dibagi dalam lima jenis yaitu pakaian harian, pakaian setengah resmi, pakaian resmi, pakaian keagamaan, dan pakaian pengantin. Berdasarkan model atau jahit, pakaian Melayu dibagi dalam dua jenis yaitu baju kurung dan baju kebaya. Untuk melaksanakan agar tertip berpakaian Melayu, maka harus memenuhi prinsip di kurung syarak di kukung adat

B. Pakaian Melayu
Pakaian Melayu atau baju Melayu adalah pakaian tradisional yang digunakan oleh orang Melayu dalam berbagai aktivitas sosial budaya. Pakaian Melayu telah digunakan oleh orang Melayu sejak masa lampau, yang diwariskan dari dari generasi ke generasi berikutnya. Pakaian ini menggambarkan kepribadian orang Melayu dan menjadi bagian dari kekayaah khasanah budaya yang harus dilestarikan.

Pakaian Melayu memiliki ciri khas tertutup, panjang, dan longgar. Pakaian Melayu juga tampak sederhana. Hal ini menggambarkan nilai-nilai kesopanan dan kesederhanaan yang dijunjung tinggi oleh orang Melayu. Perancangan pakaian Melayu juga harus berlandaskan nilai dan norma yang berlaku dalam budaya Melayu. Nilai dan norma tersebut tercermin dalam keindahan bentuk dan motif-motif yang digunakan. 

Syarat pakaian Melayu yang baik adalah memiliki  kecantikan seri pantai dan kecantikan seri gunung. Kecantikan seri pantai adalah keindahan pakaian yang dilihat dari dekat, dan kecantikan seri gunung adalah keindahan pakaian dilihat dari jauh. Kecantikan seri pantai berkaitan dengan bentuk fisik atau rancangan dari pakaian tersebut, sedangkan kecantikan seri gunung berkaitan dengan makna-makna yang terkandung dalam motif dan aksesoris yang digunakan. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *