Makanan dan Minuman Melayu Riau

Gulai Asam Pedas. (foto: guruku.kosabudaya.id)

A. Pengertian
Makanan dan minuman Melayu Riau adalah makanan atau minuman khas masyarakat Melayu Riau yang telah menjadi bagian budaya dari masyarakat tersebut. Proses pengolahan serta resep makanan dan minuman dimiliki secara bersama-sama dan diketahui secara luas oleh anggota masyarakat. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat memiliki pengetahuan yang sama tentang jenis makanan dan minuman Melayu Riau.

Pengetahuan pengolahan makanan dan minuman Melayu Riau diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Pewarisan tersebut misalnya dari seorang ibu kepada anak, atau dari seorang nenek kepada cucunya. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pewarisan saat ini juga dapat terjadi secara tertulis misalnya melalui buku-buku resep makanan dan minuman tradisional. Proses pewarisan tersebut mencakup dua hal yaitu:

Bacaan Lainnya

• komposisi bahan
• proses pembuatan

Makanan dan minuman Melayu Riau umumnya mengalami perkembangan yang lambat dan cenderung mempertahankan keaslian yang telah diwariskan. Kebertahanan tersebut menyebabkan komposisi bahan dan proses pembuatan tidak mengalami perkembangan yang bearti sehingga tetap sama dari waktu kewaktu. Ketidakberkembangan tersebut juga menyebabkan makanan dan minuman menjadi suatu kebanggaan akan identitias diri dan daerah kelahiran. 

Proses pengolahan makanan dan minuman dilakukan secara sederhana yang tidak memerlukan peralatan canggih. Pengolahan tersebut juga dilakukan secara almiah, dan tidak menggunakan bahan-bahan pengawet, pewarna, pemanis buatan, ataupun bahan kimia lainnya. Hal ini menjadikan makanan dan minuman Melayu Riau lebih sehat dan bergizi.

B. Jenis Makanan Tradisional
Makanan tradisional Melayu Riau berdasarkan cara memasak dapat dikelompokan dalam sebelas jenis. Kesebelas jenis tersebut adalah gulai atau kari, rendang, bakar dan panggang, ubuk atau bembam, celur, goreng, kukus, rebus, tumis, pengat atau pais, dan sangrai.

1. Gulai atau Kari
Bumbu gulai berasal dari beragam rempah, cabe, kunyit, serai, kapulaga, jintan, jahe, daun limau (jeruk purut), asam kandis, bawang merah, dan bawang putih. Sebagian gulai dimasak dengan santan kelapa, sebagian lagi hanya campuran asam dan kunyit. 

Bahan yang biasa digulai adalah ikan, daging (seperti ayam, lembu, kambing, kerbau, dll.) sayur, buah, kacang-kacangan. Ada beragam jenis dengan komposisi bumbu dan bahan yang beragam. Setiap jenis gulai berbeda kepekatannya dan rasanya, misalnya gulai daging lebih pekat daripada gulai ayam, gulai ikan pula harus dicampur dengan jintan putih dan lebih cair daripada gulai ayam atau daging. Dimakan bersama-sama nasi, nasi kuning, dan lainnya. 

2. Rendang
Pengolahan rendang pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan gulai. Namun, rendang dimasak hingga kuah tinggal sedikit atau kering. Bumbu-bumbu yang digunakan adalah cabe, bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kemiri, ketumbar, kulit manis, cengkeh, serai, daun jeruk purut, daun kunyit dan daun salam. 

Rendang yang sering dijumpai di Riau adalah rendang daging (kerbau, sapi), ayam, burung, paku, dan jering. Rendang biasanya dimasak dalam jumlah besar, terutama saat perayaan suatu majelis perkawinan, turun mandi, khatam Al-Qur’an, dan hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *