Perancangan Pakaian Melayu Riau

Pengrajin Tenun di Bengkalis, Riau. (foto: kosabudaya.id)

A. Pengertian
Perancangan pakaian Melayu Riau adalah proses dalam mendesain pakaian tradisional Melayu Riau dalam bentuk gambar. Hasil perancangan dapat dilanjutkan dengan pembuatan pola pakaian dan penjahitan untuk menghasilkan satu bentuk pakaian. Perancangan diperlukan untuk menyusun dasar pakaian sehingga tercipta desain pakaian yang sesuai dengan konsep pakaian Melayu. Perancangan juga dapat meningkatkan pengetahuan dan kecintaan kepada pakaian tradisional, sekaligus upaya dalam pemanfaatan dan pelestarian produk-produk kebudayaan. 

Perancangan pakaian Melayu Riau memerlukan pengetahuan yang baik tentang dua hal yaitu pakaian Melayu Riau dan teknik merancang pakaian. Pengetahuan tentang pakaian Melayu Riau berkaitan dengan jenis-jenis pakaian (model pakaian), penggunaan pakaian, motif, warna, dan prinsip pakaian Melayu. Pengetahuan teknik merancang pakaian berkaitan dengan pengetahuan umum tentang desain pakaian. Teknik ini dapat berupa menggambar atau mendesain, mengukur, dan membuat pola. Pada tahap lebih lanjut, teknik merancang dilanjutkan dengan menjahit, dan merapikan pakaian. Kedua pengetahuan dipadukan dengan kemahiran sehingga menghasilkan pakaian Melayu sesuai dengan nilai-nilai pakaian Melayu dan teknik merancang pakaian. 

Bacaan Lainnya

Perancangan pakaian Melayu Riau dilakukan terhadap keseluruhan ataupun sebagian dari perlengkapan pakaian yaitu perlengkapan pokok dan perlengkapan pendukung. Perlengkapan   pokok terdiri atas baju, seluar (laki-laki) atau kain bawahan (perempuan), kain samping, dan penutup kepala. Perlengkapan pakaian pendukung atau aksesori merupakan hiasan dari suatu pakaian misalnya kasut, selempang, kalung, pending, keris, ramin, perkakas andam, dan lainnya.

B. Prinsip Perancangan Pakaian Melayu
Prinsip di dalam merancang pakaian Melayu adalah berpegang teguh kepada nilai-nilai berpakaian Melayu. Nilai-nilai terlihat dari ciri khas pakaian yaitu tertutup, dalam, longgar, dan sederhana yang menggambarkan nilai-nilai kesopanan dan kesederhanaan yang dijunjung tinggi oleh orang Melayu. Nilai tersebut tercermin dari alur dan patut dalam berpakaian, sehingga hasil perancangan tidak melanggar dan tetap tetap selaras dengan budaya Melayu Riau. 

Alur berlandaskan kepada syarak, dan patut berlandaskan kepada adat. Alur dan patut disebut di dalam ungkapan di kurung syarak di kukung adat. Di kurung syarak adalah pakaian sesuai dengan hukum-hukum agama Islam (syarak), sedangkan di kukung adat adalah pakaian sesuai dengan kelaziman atau kebiasaan yang berlaku di dalam adat. Prinsip ini melandasi tiga fungsi pakaian Melayu yaitu:
• Fungsi pokok
• Fungsi adat
• Fungsi estetis. 

Fungsi pakaian Melayu berlandaskan kepada prinsip berpakaian yang sebut di dalam ungkapan di kurung syarak di kukung adat.  Prinsip ini menghadirkan tiga fungsi pakaian Melayu yaitu fungsi pokok, fungsi adat, dan fungsi estetis.

1. Fungsi Pokok 
Fungsi pokok adalah fungsi dasar dari pakaian Melayu. Fungsi ini dibedakan dalam dua bagian yakni fungsi rohani dan jasmani. Fungsi rohani yaitu pakaian sebagai pelindung diri dari aib. Fungsi ini mensyarakatkan pakaian mengandung tiga hal yang diatur di dalam syarak yaitu menutup aurat, longgar, dan tidak ketat. Fungsi jasmani yaitu pakaian sebagai pelindung diri dari panas dan dingin.

2. Fungsi Adat
Fungsi adat adalah fungsi pakaian yang berhubungan dengan aturan dan tata cara pemakaian. Fungsi ini mengatur kepatutan dan kesesuaian cara berpakaian berdasarkan kelaziman di tengah masyarakat. Fungsi adat dapat dilihat dari penggunaan pakaian yang terdiri atas lima jenis yaitu pakaian harian, pakaian setengah resmi, pakaian resmi, pakaian keagamaan, dan pakaian pengantin.

3. Fungsi Estetis
Fungsi estetis adalah fungsi yang berkaitan dengan kecantikan dan keindahan dari pakaian. Fungsi ini disebut sebagai  kecantikan seri pantai dan kecantikan seri gunung. Kecantikan seri pantai berkaitan dengan bentuk fisik pakaian yaitu bahan, model (rancangan), dan tatacara penggunaan pakaian, sedangkan kecantikan seri gunung berkaitan dengan makna-makna yang terkandung di dalam motif, warna dan kelengkapan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *