Jawaban Esai BMR Kelas XI SMA/SMK/MA Bab 5 Keragaman Pakaian Pengantin Melayu

Buku Muatan Lokal Budaya Melayu Riau (BMR) K13 untuk Kelas XI SMA/SMK/MA ditulis oleh Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, dan Syaiful Anuar. (foto: kosabudaya.id)

4.   Deskripsikan aksesori atau pelengkap pakaian pengantin khas yang ada di daerah tempat tinggalmu.

Jawaban:
1.     Dokoh
Dokoh biasanya dipakai oleh pengantin wanita dan laki-laki. Berbentuk seutas rantai bertingkat tiga dengan beberapa kepingan hiasan berbentuk segi tiga atau bulan sabit. Kepingan dokoh dihiasi berbagai-bagai motif alam seperti bunga dan akar menjalar atau awan larat. Ragam hias yang digunakan di atas permukaan kepingan dokoh menggambarkan kerumitan reka corak dan kepintaran perekanya. Sebagian dokoh dihias dengan delima, zamrud, nilam, dan intan.

Bacaan Lainnya

2. Gelang
Gelang dipakai oleh pengantin wanita yang dikenakan pada pergelangan tangan (gelang tangan) atau kaki (gelang kaki). Dibuat dari logam padat berbentuk melingkar. 

3. Tanjak
Tanjak atau destar dipakai oleh pengantin laki-laki yang berfungsi sebagai penutup kepala. Dipasang dengan cara melilitkan di kepala.

4. Kain Samping
Kain samping merupakan kain sarung yang dipasang pada bagian bawah pakaian laki-laki. Teknik pemakain dengan cara dililitkan rata ke sekeliling pinggang atau dipasang rencong hingga ke bawah lutut

5. Jelaskan apa saja rangkaian upacara pernikahan yang umum dilakukan dalam kebudayaan Melayu Riau.

Jawaban:

1. Mendengar-dengar
Mendengar-dengar merupakan usaha pihak laki-laki untuk mengetahui seorang gadis yang akan dipinang. Proses mendengar-dengar dilakukan oleh famili perempuan pihak laki-laki melalui famili perempuan dari sang gadis. Mendengar-dengar biasanya dilakukan di sela-sela aktivitas sehari-hari atau saat perayaan-perayaan tertentu misalnya saat batobo, pesta pernikahan, atau saat mencuci di sungai. Hal yang didengar adalah apakah gadis tersebut telah siap berumah tangga atau telah didekati oleh keluarga yang lain.

2. Merisik
Merisik adalah menyelidiki atau mencari informasi secara rahasia. Merisik di dalam tradisi pernikahan merupakan kunjungan pihak laki-laki kepada pihak perempuan yang dimaksudkan untuk mengetahui tentang gadis yang hendak dipinang. Kegiatan ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa diketahui oleh orang lain.  Anak gadis yang diinginkan juga tidak diperkenankan untuk mendengarkan atau keluar bilik menemui pihak yang datang merisik.

3. Meminang
Meminang dilakukan oleh pihak laki-laki dengan mengirimkan utusan kepada pihak keluarga perempuan. Upacara ini memerlukan perlengkapan meminang yaitu tepak sirih yang berisi perlengkapan makan sirih. Isi tepak sirih meliputi daun sirih disusun telungkup, kapur, gambir dan pinang.

4. Antar Tanda Pertunangan
Upacara antar tanda dilakukan setelah pinangan diterima.  Tanda ini hakikatnya adalah pernyataan kesungguhan pihak laki-laki kepada pihak perempuan, dan juga wujud dari persetujuan penerimaan pinangan yang akan mengikat kedua belah pihak. Mengantar tanda dilakukan apabila kedua belah pihak telah sepakat mengenai perlengkapan yang akan dibawa dan waktu pelaksanaannya.

5. Antar Belanja
Antar belanja merupakan kegotongroyongan dalam membantu pihak keluarga perempuan dalam pelaksanaan hari langsung atau bersanding. Upacara ini ditandai dengan kedatangan pihak keluarga laki-laki sambil menyerahkan sejumlah uang dan perlengkapan lainnya yang telah disepakati saat meminang. Selain menyerahkan uang, dalam antar belanja juga membicarakan waktu pelaksanaan perkawinan

6. Berinai
Berinai dilaksanakan pada malam hari sehingga selalu disebut malam berinai. Berinai yang dilangsungkan sehari sebelum akad nikah dinamakan berinai curi, sedangkan setelah akad nikah disebut berinai besar. Prosesi berinai diiringi dengan berzanji dan marhaban. Pada beberapa daerah juga diiringi dengan tari cecah inai.

7. Akad Nikah
Akad nikah atau ijab kabul merupakan proses ikatan suci berupa perjanjian antara laki-laki dan wali dari perempuan yang dilaksanakan berdasarkan syariat Islam. Upacara ini dipimpin oleh seorang penghulu nikah yang dibantu oleh dua orang saksi, beserta pengantin laki-laki dan seorang wali dari pihak perempuan.

8. Berandam
Berandam dilakukan oleh pengantin perempuan yang dimaksudkan untuk membersihkan diri dan kecantikan. Beradam meliputi bercukur dan memotong anak rambut dan pelipis. Alat berandam terdiri dari pisau cukur, beras putih dalam pinggan, kelapa berukir, benang putih, lilin putih, lilin lebah, bedak kuning, bedak sejuk dan celak. Alat-alat berandam diletakan di atas dulang baki. Prosesi berandam dilaksanakan oleh mak andam.

9. Hari Langsung
Hari langsung atau bersanding merupakan puncak dari prosesi perkawinan. Pada hari ini dilaksanakan serangkaian upacara yaitu khatam Al-Qur’an, berarak, membuka pintu, dan bersanding

Kedua pengantin duduk bersanding di pelaminan yang telah dipersiapkan. Pengantin laki-laki duduk di sebelah kanan pengantin perempuan. Hal ini bermakna bahwa pengantin laki-laki siap membimbing dan melindungi sang istri.

10. Menyembah Mertua
Menyembah mertua atau manjalang orang tua dilakukan oleh kedua pengantin kepada orang tua laki-laki. Prosesi ini sebagai bentuk pengabdian menantu kepada mertuanya, dan juga permintaan maaf dari pengantin laki-laki karena akan meninggalkan rumah dan tinggal di rumah pihak perempuan. Pada saat menyembah mertua, menantu perempuan membawa rantangan yang berisi nasi dan kue-mueh.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *