Kunci Jawaban & Pembahasan BMR Bab 10 Kelas XI

Buku Muatan Lokal Budaya Melayu Riau (BMR) K13 untuk Kelas XI SMA/SMK/MA ditulis oleh Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, dan Syaiful Anuar. (foto: kosabudaya.id)

6. Raja Ali Haji dalam karyanya “Tsamarat al-Muhimmah” (1858) menjelaskan, kepemimpinan merupakan konsep tritunggal Melayu-Islam: khalifah-sultan-imam. Makna simbolik ‘khalifah’ adalah…

a. kewajiban mendirikan agama berdasarkan Alquran, sunah nabi, dan ijmak
b. pemimpin yang dipilih berdasarkan musyawarah mufakat
c. nilai-nilai kemanusian 
d. masyarakat dan alim ulama
e. semua salah

Bacaan Lainnya

Pembahasan:
Raja Ali Haji dalam karyanya “Tsamarat al-Muhimmah” (1858) menjelaskan, kepemimpinan merupakan konsep tritunggal Melayu-Islam: khalifah-sultan-imam. Makna simbolik ‘khalifah’ adalah kewajiban mendirikan agama berdasarkan Alquran, sunah nabi, dan ijmak. Pemimpin sebagai ‘sultan’ bermakna kewajiban menegakkan hukum secara adil berdasarkan pedoman Allah dan rasul-Nya. Dalam kandungan makna ‘imam’, pemimpin harus berada paling depan di dalam situasi apa pun, sehingga menjadi ikutan semua orang di bawah kepemimpinannya. Dengan demikian, siapa pun yang mengindahkan dan menerapkan ketiga syarat kepemimpinan, maka akan mendapat hidayah dan inayah Allah dalam kepemimpinannya.

Jawaban: a. kewajiban mendirikan agama berdasarkan Alquran, sunah nabi, dan ijmak

7. Makna pepatah seorang pemimpin hanya didahulukan selangkah, ditinggikan seranting, dan dilebihkan sebenang adalah…

a. dipuja
b. diagungkan
c. dihormati
d. dimewahkan
e. ditakuti

Jawaban: c. dihormati

8. Sebelum Indonesia berdiri, sistem kepemimpinan di Riau dapat dibagi dalam 3 bentuk yaitu…

a. kepenghuluan, perbatinan, dan kedatuan
b. kerajaan, kesultanan, dan perbatinan
c. kerajaan, kedatuan, dan perbatinan
d. kesultanan, perbatinan, dan kedatuan
e. kedatuan, kepenghuluan, dan kesultanan

Pembahasan: Sebelum Indonesia berdiri, sistem kepemimpinan di Riau dapat dibagi dalam 3 bentuk yaitu kerajaan, kedatuan, dan  perbatinan. Sistem kerajaan berlaku dalam wilayah-wilayah kerajaan seperti Melaka, Siak, Pelalawan, Rokan IV Koto, Gunung Sahilan, dan Inderagiri. Kedatuan pada masyarakat adat seperti Rantau Kuantan, Petalangan, Tiga Lorong, sebagian wilayah Kampar. Sedangkan perbatian pada masyarakat suku asli seperti Talang Mamak, Bonai, Sakai, Akit, dan Duonu. Rentang masa kepemimpinan berdasarkan keterpengaruhan wilayah tersebut dengan kerajaan yang berkuasa. Misalnya, pada suatu waktu wilayah Bengkalis berada dalam kekuasaan Malaka, sedangkan pada masa yang lain berada di bawah kekuasaan Johor ataupun Siak. Wilayah Rantau Kuantan pernah berada di bawah kerajaan Kandis dan Koto Alang, sedangkan pada masa berikutnya menganut sistem kedatuan yang dipimpin oleh Orang Godang atau Datuk Bisai.

Jawaban: c. kerajaan, kedatuan, dan perbatinan

9. Dalam tunjuk ajar Melayu, pemimpin yang memiliki perilaku baik sehingga menjadi modal utama menjadi pemimpin yang dapat dipercaya oleh masyarakat disebut…

a. pemimpin asin
b. pemimpin jujur
c. pemimpin asuh
d. pemimpin amal
e. pemimpin sidiq

Pembahasan:
Pemimpin Amal memiliki perilaku yang baik sehingga menjadi modal utama dalam suatu kepemimpinan yang dapat dipercaya oleh masyarakat.  Di dalam diri seorang pemimpin yang melaksanakan tugas atau kewajibannya dengan sepenuh hati. Budaya Melayu hakikatnya mengutamakan kerja yang nyata yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan alam. Pemimpin bersungguh-sungguh dalam mengabdikan diri  untuk kepentingan masyarakat. Sikap kerja keras bentuk dari rasa tanggung jawab yang menekankan pada keseriusan seorang pemimpin yang mengabdikan dirinya untuk kepentingan bangsa, negara, dan agama. 

Jawaban: d. pemimpin amal

10. Tolak ukur kepemimpinan Melayu terletak pada perilaku, perkataan, perbuatan dan tindakan. Konsep ini disebut dengan istilah…

a. amanah
b. bijaksana
c. sederhana
d. cerdas
e. jujur

Jawaban: a. amanah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *