Saujana Alam Perkampungan Melayu

Sungai Inderagiri (foto: guruku.kosabudaya.id)

A. Pengertian
Saujana adalah sejauh mata memandang atau sepemandangan mata jauhnya. Saujana merupakan bentang ruang beserta seluruh komponen-komponen atau unsur-unsur pembentuk yang terdapat pada bentang ruang tersebut.

Saujana perkampungan Melayu adalah hamparan atau bentang ruang yang terdapat pada perkampungan-perkampungan Melayu di Riau. Saujana perkampungan terbentuk dari unsur-unsur berupa pemukiman penduduk, fasilitas umum seperti masjid dan balai adat, dan alam perkampungan seperti sungai, laut, pantai, danau, lurah, ladang, kebun, dan lainnya. Setiap unsur memiliki fungsi dan perannya masing-masing dalam kehidupan sosial masyarakat Melayu Riau.

Bacaan Lainnya

B. Perkampungan Melayu
Perkampungan Melayu terbentuk berdasarkan geografis dan kultural yang berkembang secara evolusi (perubahan secara berangsur-angsur). Perkembangan tersebut dilalui dalam beberapa tahapan yaitu teratak, dusun, dan kampung. Pada tahapan selanjutnya, kampung akan berkembang menjadi negeri, rantau, dan kerajaan. Setiap fase tahapan mengalami pertumbuhan yang luas baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Setiap tahapan juga ditandai dengan unsur-unsur pembentuk yang semakin kompleks dan rumit. .

Kampung merupakan perluasan dari dusun. Dusun perluasan dari teratak, dan teratak merupakan perkembangan dari ladang. Teratak dan dusun lebih sederhana dari kampung dan negeri, dan kampung dan negeri lebih sederhana dibandingkan dengan rantau dan kerajaan

1. Teratak
Teratak merupakan dusun kecil tempat berladang padi,  berkebun sayur-sayuran, atau tempat mencari ikan. Bangunan yang terdapat di teratak berupa bangunan sederhana semisal sensudung atau bagan. Sensudung sejenis dangau atau gubuk kecil beratap daun tanpa dinding yang digunakan sebagai tempat istirahat saat berladang atau berkebun, sedangkan bagan berbentuk pondok kecil biasanya didirikan di atas rakit yang digunakan sebagai tempat mencari ikan. Bagan dilengkapi dengan tempat penyalaian ikan. 

Teratak biasanya terletak di pinggir hutan yang jauh dari kampung, sedangkan bagan di pinggir anak-anak sungai tempat mencari ikan. Kedatangan penduduk lain akan menyebabkan teratak dan bagan berkembang menjadi kampung. Beberapa teratak dan bagan yang berkembang menjadi kampung kadang menggunakan nama tersebut sebagai nama kampung misalnya Teratakbuluh di Kampar Kiri, Teratakairhitam di Kuantan, Teratak di Kampar, Bagansiapiapi dan Bagansinembah di Rokan.

2. Dusun
Dusun merupakan kampung kecil yang berada di dekat kampung atau di pinggir hutan. Didiami beberapa keluarga yang biasanya masih dalam satu darah seketurunan. Fasilitas umum yang terdapat di dusun berupa surau. Pemimpin di dusun di sebut kepala dusun.

Dusun penghasil buah-buahan dari berbagai jenis tanaman keras semisal durian, duku, manggis, langsat, rambai, dan cempedak. Buah-buahan yang dihasilkan dusun dijual ke kota, kepada pembeli langsung, pemborong, atau di jual di pinggir jalan.

3. Kampung
Kampung merupakan pemukiman yang terdiri dari rumah-rumah yang mengelompok, dengan fasilitas umum yang dipakai bersama-sama seperti masjid, surau, madrasah, balai adat, dan pekuburan. Dalam sebuah kampung Melayu lazimnya terdapat seorang penghulu atau batin yang menjadi kepala kampung, imam mesjid, bidan atau dukun, dan tetua-tetua kampung. 

C. Saujana Alam Perkampungan
Ruang saujana alam perkampungan Melayu dapat dibagi dalam embat kawasan yaitu hulu-hilir dan pesisir/baruh-darat. Hulu berada di pangkal sungai sebagai lawan dari hilir yang berada di ujung sungai, sedangkan pesisir/baruh berada di garis pantai laut/tepi sungai sebagai opisisi dari darat yangberada jauh dari garis pantai atau tepi sungai. Hulu dijadikan sebagai ruang cadangan untuk masa yang akan datang, sedangkan hilir adalah ruang kekinian tempat aktivitas kehidupan. Hutan larangan yang berada di hulu menjadi penyeimbang alam lingkungan dan sumber kehidupan dalam menunjang berbagai aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi yang berpusat di hilir.

Di hulu-hilir dan pesisir/baruh-darat terbentang ruang geografis yang menjadi unsur-unsur pembentuk saujana alam perkampungan. Unsur-unsur tersebut berada dalam dua kawasan yaitu daratan dan perairan. Pada kawasan daratan terdapat rimba, kebun, ladang, bukit, rantau, tanjung, dan lainnya, sedangkan di kawasan perairan terdapat laut, selat, sungai, anak sungai, danau, tasik, dan rawang. Masing-masing ruang tersebut dikenali dengan ciri-ciri lahiriahnya. 

Saujana Alam Perkampungan Melayu Riau.

1. Kawasan Daratan
Bentang saujana daratan terdapat unsur-unsur saujana seperti rimba, ladang, kebun, lurah, bukit, dan lainnya.

a) Rimba
Secara umum, rimba dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu rimba larangan, rimba cadangan, dan rimba kepungan sialang.

Rimba Larangan
Rimba Larangan adalah rimba yang terlarang untuk dijadikan sebagai tanah peladangan ataupun tanah perkampungan. Rimba ini ditetapkan oleh aturan adat sebagai tempat hidup beraneka ragam, pohon serta hewan, yang mendatangkan hasil bagi kesejahteraan masyarakat seperti resam, rotan, damar, gaharu serta hewan buruan. Sebagai kawasan yang dilindungi hukum adat siapa yang merusaknya dikenakan hukuman. Di kawasan ini juga ditanam mitos-mitos gaib dan puaka.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *