Bahasa Melayu Riau

Berarak. (foto: guruku.kosabudaya.id)

b) Dialek Petalangan
Dialek Petalangan terdapat pada masyarakat Petalangan, Pelalawan. Dialek ini mendekati dialek Kampar, Kuantan, dan Riau pesisir. 

Indonesia Petalangan
terima kasih : timokasih
ibu : omak/umak
kebun : kobun
datang/tibo : tibo
warna : ono
memancing : memope/menodik
limbat : lembat
potong/kerat : koat
sini : siko
kapan : bilo
sudah/udah : olah

Bacaan Lainnya

c) Dialek Rokan
Penutur dialek Rokan terdapat di sepanjang Batang Rokan. Dialek ini tersebar di Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir. 

Indonesia Rokan
saya : aku
kamu : diang (untuk perempuan), abang (untuk laki-laki
apa : apo
datang/tibo : tibo
kabar : koba

d) Dialek Kampar
Dialek Kampar terdapat pada masyarakat Kampar yang  bermukim dialiran Batang Kampar. Bunyi “a” pada akhir kata berubah bunyi menjadi “o”. Bunyi “s” dan “h” pada akhir kata cenderung dihilangkan. Bunyi awalan “e” untuk berbagai awalan seperti “se, be”, dan “ke” berubah menjadi “sa, ba”, dan “ka”.Contoh kalimat dalam dialek Kampar:

Bapo ogo jaguong mani ko Mak?
Berapa harga jagung manis ini, Bu?

Muoalah ka siko, yuong, ka lapak Amak ko”
Ayolah ke sini, Nak, ke lapak Ibu (saya) ini.

Indonesia Kampar
saya : den, ambo
kamu : ang, kau
apa : apo
adik : adiok
rumah : umah
baik : baiak
berapa : baghapo

e) Dialek Kuantan
Penutur dialek Kuantan terdapat pada masyarakat yang mendiami sepanjang Batang Kuantan. Dialek ini mengandung  banyak persamaan dengan dialek Kampar. Bunyi “a” pada akhir kata umumnya berubah bunyi menjadi “o”. Bunyi “s” dan “h” pada akhir kata cenderung dihilangkan. Bunyi awalan “e” untuk berbagai awalan seperti “se, be”, “me”, dan “ke” cenderung berubah menjadi “sa, ba”, “ma” dan “ka”. Contoh kalimat dalam dialek Kuantan:

Den poi ka pasar mamboli bore!
Saya pergi ke pasar membeli beras!

Barapo rogo kareta iko Mak?
Berapa harga sepeda ini, Mak?

Indonesia Kuantan
saya : den
kamu : ang, aang (untuk laki-laki), kawu (untuk perempuan).
Beberapa wilayah tidak menggunakan “ang, aang”
apa : apo
datang/tiba : tibo
kabar : obar
sepeda : kareta

f) Dialek Riau Pesisir
Dialek Riau Pesisir berkembang pada masyarakat Riau bagian pesisir. Dialek ini mirip dengan bahasa Melayu Riau kepulauan dan semenanjung Malaysia, walaupun terdapat perbedaan pada beberapa sebagian kecil wilayah. Penggunaan Dialek Riau Pesisir ditemukan di Indragiri Hilir, sebagian Indragiri Hulu, sebagian Rokan Hilir, sebagian Pelalawan, Dumai, Bengkalis, Meranti, Siak, dan Pekanbaru.

Pengucapan kata dalam Dialek Riau Pesisir umumnya mengubah vokal ‘a’ menjadi ‘e’ lemah. Di beberapa wilayah jumpai ditemukan pengucapan ‘e’ menjadi ‘o’.

Berikut contoh kalimat dalam dialek Riau Pesisir: 

Sayě nak pegi ke kotě
Saya hendak pergi ke kota!
Awak nak pegi kemaně?
Miko nak pegi kemano?
Kamu hendak pergi ke mana?

Indonesia Riau Pesisir
saya : sayě, sayo, awak
kamu : awak, miko, mike
apa : apo
celana : seluo
kabar : kabo

Rujukan:
Derichard H. Putra, dkk. 2024. Budaya Melayu Riau untuk SMA/SMK/MA Kelas X. Pekanbaru: Penerbit Narawita.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *