Butir-butir Buku Tunjuk Ajar Melayu

Mengaji. Anak-anak mengaji dengan penerangann seadanya di dusun mereka yang berada di kaki Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. (foto: kosabudaya.id)

A. Tunjuk Ajar
Tunjuk ajar adalah frase dalam bahasa Melayu yang meliputi segala jenis petuah, petunjuk, amanah, pengajaran, dan contoh teladan (Tenas Effendy, 2013: 9). Tunjuk digolongkan sebagai kata kerja, contoh menunjuk(kan), sedangkan kata ajar tergolong sebagai nomina, yang bermakna merupakan petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut).

Jadi, tunjuk ajar Melayu adalah segala jenis petuah, petunjuk, nasihat, amanah, pengajaran, dan contoh teladan dalam masyarakat yang dinamakan Melayu. Daerah yang paling tegas menyatakan Melayu adalah Provinsi Riau, selalu disebut sebagai negeri Melayu Lancang Kuning Provinsi Riau. 

Bacaan Lainnya

Tenas Effendy menulis (2013: 17) bahwa tunjuk ajar Melayu harus mengandung nilai-nilai luhur agama Islam dan juga sesuai dengan budaya dan norma-norma sosial yang dianut oleh masyarakatnya. Orang-orang tua mengatakan, “di dalam tunjuk ajar, agama memancar” atau “di dalam tunjuk ajar Melayu, tersembunyi berbagai ilmu.” Di dalam ungkapan disebut:

apalah isi tunjuk ajar
syarak dan sunnah, ilmu yang benar

apalah isi tunjuk ajar
segala petunjuk ke jalan yang benar

apa isi tunjuk ajar Melayu
kepalanya syarak, tubuhnya ilmu

apa isi tunjuk ajar Melayu
penyuci akal, penenang kalbu

apa isi tunjuk ajar Melayu
pendinding aib, penjaga malu

apa isi tunjuk ajar Melayu
sari akidah, patinya ilmu
mengekalkan tuah sejak dahulu

buah keduduk menghujung dahan
tempat bersarang semut kerengga

bertuah petunjuk mengandung iman
bertuah ajaran beradat lembaga

Seiring penyebaran kebudayaan Melayu, tunjuk ajar pun mencapai jangkauan yang luas pula. Tenas Effendy  berusaha mengumpulkan tunjuk ajar tersebut yang dihimpun dalam sebuah buku bertajuk Tunjuk Ajar Melayu (TAM). Upaya pendokumentasian ini telah diakui sebagai suatu bentuk Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia tahun 2018. 

Buku Tunjuk Ajar Melayu (TAM) mengalami cetak ulang sejak pertama diterbitkan tahun 1994. Cetakan terbaru buku ini pada tahun 2015, atas kerja sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau dengan Yayasan Tenas Effendy, setebal 787 halaman. 

B. Butir-butir Tunjuk Ajar Melayu (TAM)
Buku Tunjuk Ajar Melayu (TAM) (2013) karya Tenas Effendy mengandung 29 butir tunjuk ajar. Berikut disarikan butir-butir tersebut seperti di bawah ini:

1.  Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Seluruh nilai budaya dan norma-norma sosial masyarakat wajib merujuk pada ajaran Islam dan dilarang keras bertikai, apalagi menyalahinya. Sehingga, semua nilai budaya yang dianggap belum serasi dan belum sesuai dengan ajaran Islam harus diluruskan terlebih dahulu. Nilai yang tidak dapat diluruskan segera dibuang.

Kental dan sebatinya orang Melayu dengan agama Islam tercermin dari ungkapan adat:

adat bersendir syarak, syarak bersendi kitabullah
adat adalah syarak semata
adat semata qurran dan sunnah
adat sebenar adat ialah kitabullah dan sunnah Nabi
syarak mengata, adat memakai
ya kata syarak, benar kata adat
adat tumbuh dari syarak, syarak tumbuh dari kitabullah
berdiri adat karena syarak

Hal ini disebutkan dalam ungkapan adat:
apa tanda Melayu jati,
bersama Islam hidup dan mati

apa tanda Melayu jati,
Islam melekat di dalam hati
apa tanda Melayu jati,
dengan Islam ia bersebati

apa tanda Melayu bertuah,
memeluk Islam tiada menyalah

2. Ketaatan Kepada Ibu dan Bapa
Ketaatan ibu dan bapa yang disebut “mentaati orang tua-tua” amat diutamakan dalam kehidupan orang Melayu. Orang tua-tua mengatakan,

“Siapa taat ke orang tuanya, di dunia selamat I akhirat pun mulia”.

Sebaliknya, barang siapa durhaka kepada ibu dan bapanya, bukan saja disumpahi oleh masyarakat, tetapi akan disiksa di akhirat kelak.

Butir-butir tentang ketaatan kepda orang tua antara lain :

apa tanda Melayu jati
kepada ibu bapa ia berbakti

apa tanda Melayu jati,
mentaati ibu bapa sepenuh hati

apa tanda Melayu jati,
ibu bapanya dijunjung tinggi

apa tanda Melayu bertuah,
taat setia kepada ibu bapa

apa tanda Melayu bertuah,
terhadap ibu bapa ia amanah

apa tanda Melayu bertuah,
kepada orang tuanya tiada menyalah

apa tanda Melayu bertuah,
memelihara ibu bapa tiada lengah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *