Butir-butir Buku Tunjuk Ajar Melayu

Mengaji. Anak-anak mengaji dengan penerangann seadanya di dusun mereka yang berada di kaki Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. (foto: kosabudaya.id)

3. Ketaatan Kepada Pemimpin
Dalam kehidupan manusia, baik di lingkungan kecil (rumah tangga) sampai kepada masyarakat luas, haruslah ada “tua” nya yakni ada pemimpinnya. Tanpa pemimpin, kerukunan dan kedamaian di dalam rumah tangga atau masyarakat tidak akan terjamin.

Dalam ungkapan dikatakan:

Bacaan Lainnya

bertuah rumah ada tuanya,
bertuah negeri ada pucuknya
elok kampung ada tuanya,
elok negeri ada rajanya

Tanpa pemimpin, kerukunan dan kedamaian di dalam rumah tangga atau masyarakat tidak akan terjamin. Dalam ungkapan dikatakan:

bila rumah tidak bertua,
celaka datang bala menimpa

bila negeri tidak beraja,
alamat hidup aniaya menganiaya

bila tidak ada yang dituakan,
banyaklah orang yang jadi menyeman

4.  Persatuan dan Kesatuan, Gotong Royong dan Tenggang Rasa
Sisi lain dari nilai luhur tunjuk ajar Melayu ialah mengutamakan persatuan dan kesatuan, menjunjung tinggi kegotongroyongan, dan mengekalkan tenggang rasa di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dalam ungkapan adat dikatakan:
ketuku batang ketakal
duanya batang keladi muyang
kita sesuku dengan seasal
kita senenek serta semoyang

Sikap dan pandangan orang dan masyarakat Melayu terhadap prinsip persatuan dan kesatuan, kegotongroyongan, dan bertenggang rasa dapat disimak dari ungkapan di bawah ini:

adat hidup menjadi manusia,
pahit manis sama dicecah

adat hidup berkaum bangsa,
sakit senang sama dirasa

adat hidup di atas dunia,
mencari kawan serta saudara

adat hidup berkaum bangsa,
tolong menolong rasa merasa
jaga menjaga tiada lengah,
bagi membagi di dalam susah

5. Keadilan dan Kebenaran
keadilan dan kebenaran adalah kunci utama dalam menegakkan tuah dan marwah, mengangkat harkat dan martabat, serta mendirikan daulat dan kewibawaan. Keadilan dan kebenaran tidak dapat ditawar-
tawar, karena semuanya acuan mengenai kehidupan, pemerintahan, dan sikap hidupnya mengacu pada sikap adil dan benar.

apa tanda Melayu jati,
membela keadilan berani mati

apa tanda Melayu jati,
menegakkan yang benar tahan mati

apa tanda Melayu jati,
menegakkan yang benar jatinya diri

apa tanda Melayu jati,
adil dan benar dipegang mati

apa tanda Melayu jati,
adil dan benar pelita hati

apa tanda Melayu jati,
adil menghukum, benar mengkaji

apa tanda Melayu bertuah,
adil dan benar menjadi tuah

apa tanda Melayu bertuah,
adil dan benar menegakkan marwah

6. Keutamaan Menuntut Ilmu Pengetahuan
Ilmu yang dituntut itu hendaklah ilmu yang berfaedah dan sesuai menurut ajaran Islam, nilai adat, dan nilai luhur yang sudah ada dalam masyarakat. Ilmu inilah yang dianggap dapat menyelamatkan hidup di dunia dan menyejahterakan kehidupan di akhirat. Orang tua-tua juga menegaskan bahwa ilmu pengetahuan harus bermanfaat bukan saja untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

apa tanda Melayu jati,
belajarnya tekun sampai mati

apa tanda Melayu jati,
belajar dengan sepenuh hati

apa tanda Melayu jati,
berguru tidak membilang hari

apa tanda Melayu jati,
ilmu bermanfaat ia minati

apa tanda Melayu jati,
orang berilmu ia dekati

7. Ikhlas dan Rela Berkorban
Sifat ikhlas dan rela berkorban menjadi sifat yang diutamakan dalam kehidupan orang Melayu. Orang tua-tua mengatakan, bahwa dengan bersifat ikhlas, setiap pekerjaan akan menjadi amal saleh yang diridai Allah Swt. Dengan sifat ikhlas dan rela berkorban, rasa kesetiakawanan sosial akan semakin tinggi, mengakar, dan kemudian membuahkan persaudaraan sejati. 

apa tanda Melayu sejati,
tulus ikhlas di dalam hati

apa tanda Melayu sejati,
tulus dan ikhlas pakaian diri

apa tanda Melayu sejati,
rela berkorban sampai mati

apa tanda Melayu sejati,
berkorban tidak mengharap ganti

apa tanda Melayu sejati,
berkorban tidak berbelah hati

8. Kerja Keras, Rajin, dan Tekun 
Bekerja dan mencari nafkah amat diutamakan dan dijadikan tolak ukur dalam menilai atau
melihat kepribadian seseorang. Siapa yang mau bekerja keras, rajin, dan bersungguh hati dianggap sebagai teladan dan bertanggung jawab, serta dihormati oleh anggota masyarakatnya.

Orang yang malas, berlalai-lalai, tidak tekun, dan mudah putus asa dianggap sebagai orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak tahu akan hak dan kewajibannya. Orang seperti ini lazimnya dipandang rendah, bahkan dilecehkan oleh masyarakatnya.

apa tanda Melayu jati,
bekerja keras dimana pun jadi

apa tanda Melayu jati,
bekerja tekun sampai ke mati

apa tanda Melayu jati,
bekerja dengan sepenuh hati

apa tanda Melayu jati,
bekerja tidak nanti menanti

apa tanda Melayu jati,
bekerja tidak iri mengiri

apa tanda Melayu jati,
bekerja dengan budi pekerti

apa tanda Melayu jati,
tabah bekerja ke tengah ke tepi

9. Sikap Mandiri dan Percaya Diri 
Kemandirian dan percaya diri merupakan puncak dari kemampuan seseorang untuk tegak dan kokoh di atas kakinya sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain. Sikap mandiri dan percaya diri dalam kehidupan orang Melayu disebut sifat jantan, sifat laki-laki, atau teguh hati, berani berjalan sendiri. Sebutan lain terhadap orang yang mandiri dan percaya diri adalah “duduk tidak bersandar, tegak tidak bertongkat”. 

apa tanda orang berbudi, 
tegak di atas kaki sendiri 
pahit dan pedih ia hadapi 
bantuan orang ia hindari 
petuah amanah ia taati 
menghadapi musuh tiada lari 

apa tanda orang berbudi, 
hidup percaya ke diri sendiri 
memikul beban ia berani 
pahit getir ia hadapi 
tidak mengharap orang memberi 
tidak pula membesarkan diri

10. Bertanam Budi dan Membalas Budi
Orang tua-tua mengatakan, bila sudah termakan budi, di sanalah tempat Melayu mati. Dalam kehidupan Melayu, sebutan orang berbudi melambangkan perilaku terpuji, mulia, dan dihormati oleh masyarakatnya. Sebaliknya, jika disebut tak tahu budi atau tak membalas budi, maka seseorang dianggap jahat, tak tahu adat, berprilaku buruk dan hina, dibenci dan dijauhi masyarakatnya. 

apa tanda Melayu jati, 
bertanam budi sebelum mati

apa tanda Melayu jati, 
termakan budi ianya mati

apa tanda Melayu jati, 
hidup ikhlas menanam budi

apa tanda Melayu jati, 
elok perangai mulia pekerti 

apa tanda Melayu jati, 
sakit senang menanam budi

apa tanda Melayu jati, 
hidupnya tahu membalas budi

apa tanda Melayu jati, 
membalas budi sampailah mati

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *