18. Hemat dan Cermat
Orang Melayu berusaha menanamkan nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan hemat dan cermat. Mereka menyadari benar tentang manfaat berhemat dan cermat. Dengan berhemat, mereka terhindar dari sikap boros, berfoya-foya, perbuatan berbuat mubazir, dan sebagainya yang tidak bermanfaat. Dengan berhemat, mereka dapat memperhitungkan berbagai kemungkinan sehingga kehidupan dan ekonomi berjalan lancar, memadai, dan mencukupi.
tidak hemat, hidup terjerat
tidak cermat, hidup berulat
tidak hemat, lumat
tidak cermat, kiamat
kalau tidak berhemat cermat,
kerja yang baik menjadi mudarat
19. Sifat Rendah Hati
Salah satu sifat terpuji dalam budaya Melayu lainnya adalah sifat rendah hati. Sikap ini secara turun temurun dikekalkan dalam kehidupan mereka sebagai jati dirinya. Konon, istilah melayu itu pun berasal dari melayukan diri, yakni merendahkan hati, berlaku lemah lembut, dan berbuat ramah tamah. Oleh karena itu, orang Melayu umumnya menjauhi sifat angkuh, mengelakkan sombong dan pongah, menghindari berkata kasar, dan tidak mau membesarkan diri sendiri.
apa tanda orang celaka,
sifatnya sombong bercampur pongah
apa tanda orang yang keji,
suka membesarkan diri sendiri
apa tanda orang tak senonoh,
kemana pergi sifatnya angkuh
apa tanda orang merugi,
cakap besar lagak meninggi
20. Bersangka Baik Terhadap Sesama Makhluk
Tunjuk ajar Melayu mengajarkan pula agar setiap anggota masyarakat selalu bersangka baik terhadap sesama makhluk. Dengan bersangka baik persatuan dan kesatuan masyarakat dan bangsa serta kerukunan dalam sehari-hari akan terpelihara. Sebaliknya, bila hidup penuh dengan kecurigaan dan bersangka buruk hanya akan menumbuhkan fitnah memitnah, tomah menomah, iri mengiri, dengki mendengki, dan sebagainya yang dapat menimbulkan perpecahan dan permusuhan.
siapa suka bersangka buruk,
lambat laun kepalanya pesuk
siapa suka bersangka buruk,
budinya jahat hatinya busuk
siapa suka bersangka buruk,
orang melaknat, hidup pun teruk