Butir-butir Buku Tunjuk Ajar Melayu

Mengaji. Anak-anak mengaji dengan penerangann seadanya di dusun mereka yang berada di kaki Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. (foto: kosabudaya.id)

21. Sifat Perajuk
Sifat perajuk adalah cerminan dari sifat lemah semangat, rendah hati, berpikiran sempit, pemalu, cepat putus asa, dan tidak memiliki keberanian serta harga diri. Dalam untaian pantun tunjuk ajar disebutkan:

pucuk putat batangnya bungkuk 
di bawah bukit tumbuh menjemba 
buruklah sifat orang perajuk 
salah sedikit lari ke rimba

Bacaan Lainnya

apalah tanda batang keduduk
bila dipatah tunas tak tumbuh 
apalah tanda orang perajuk 
bila disanggah lari menjauh

22. Sifat Tahu Diri 
Pada hakikatnya yang dimaksud dengan sifat “tahu diri” dalam acuan budaya Melayu adalah kesadaran diri pribadi terhadap hakikat hidup, tujuan hidup, akhir hidup, serta berbagai hak dan kewajiban yang harus dipenuhinya, baik sebagai bagian masyarakat maupun sebagai hamba Allah Swt. Di dalam ungkapan adat disebut:

yang dikatakan tahu diri 
tahu hak dan kewajiban 
tahu hutang beserta beban 
tahu adat jadi pegangan 
tahu syarak jadi sandaran 
tahu sunnah jadi pedoman

23. Keterbukaan 
Orang Melayu menjunjung tinggi sifat terbuka, yang mereka sebut sebagai sikap berterus-terang, buka kulit tampak isi, atau dikatakan sifat berbuka-bukaan. Sikap terus terang atau terbuka ini dianggap sebagai cerminan dari kejujuran, niat baik, berbaik sangka, bertanggungjawab, lurus hati dan ikhlas. Oleh karenanya, sikap ini harus melekat dalam diri setiap insan Melayu. Ungkapan-ungkapan yang berkaitan dengan keterbukaan antara lain: 

apa tanda melayu jati, 
buka kulit tampaklah isi

apa tanda melayu jati, 
berterus terang berikhlas hati

apa tanda melayu jati, 
berbuka-buka ia fahami

24. Sifat Pemaaf dan Pemurah
Sifat ini mencerminkan kesetiakawanan sosial yang tinggi, menggambarkan rendah hati, ikhlas, tidak pendendam, bertenggang rasa, dan berbudi luhur. Dalam ungkapan adat dikatakan, siapa taat memeluk agama Islam, dendam kesumat ia haramkan atau siapa setia memegang adat, dendam kesumat ia pantangkan. Ungkapan lain menyebutkan siapa pemurah hidup bertuah dan siapa pemaaf beroleh berkah

apa tanda Melayu jati, 
dendam kesumat ia jauhi 
tulus ikhlas bermurah hati 
kesalahan orang ia ampuni

Apa tanda Melayu jati, 
hidup pemaaf dan murah hati

25. Amanah
Sifat amanah, taat, setia, teguh pendirian, dan terpercaya amat dihormati orang Melayu. Setiap anggota masyarakat dituntut memiliki sifat-sifat tersebut, supaya hidupnya beroleh berkah dan sejahtera. Dalam ungkapan dikatakan, orang amanah membawa tuah, orang amanah membawa marwah, dan orang amanah dikasihi Allah. Ungkapan lain menyebutkan, siapa hidup memegang amanah, dunia akhirat beroleh berkah, dan siapa hidup memegang amanah, kemana pergi tidak kan susah.  Dalam pantun tunjuk ajar dikatakan:

Apa tanda pasanglah surut
Air timpas tampaklah tanah 
Apa tanda orang patut-patut 
Hati ikhlas memegang amanah

Apa tanda pasang menyenak 
Air laut mudik ke hulu 
Apa tanda orang yang bijak 
Amanah diikut mati pun mau

26. Memanfaatkan Waktu

 Orang Melayu pada hakikatnya menyadari pentingnya pemanfaatan waktu. Siapa saja yang tidak tahu atau tak mau memanfaatkan waktu, hidupnya akan sengsara dan penuh penderitaan. 

Apa tanda orang aniaya, 
waktunya habis sia-sia

Apa tanda orang merugi, 
waktu terbuang tak ada arti

27. Berpandangan Jauh ke Depan 
Orang Melayu diharapkan berpandangan jauh ke depan dan berpikiran panjang. Hidup tidak hanya untuk masa silam dan hari ini, tetapi juga amat penting untuk masa mendatang, baik kehidupan dunia maupun akhirat. 

Apa tanda Melayu jati, 
masa depan ia fikiri

Apa tanda Melayu beradat, 
ke anak cucu ianya ingat

Apa tanda Melayu beradat, 
ke anak cucu ianya ingat

28. Mensyukuri Nikmat Allah
Tunjuk ajar Melayu menganjurkan agar setiap anggota masyarakat tahu dan mau mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya. Mensyukuri nikmat Allah, rezeki akan bertambah dan bersih. Selain itu dengan mensyukuri nikmat seseorang akan terhindar dari sifat-sifat loba dan tamak, jauh dari sifat serakah dan kufur nikmat , serta terhindar dari berbagai keburukan lainnya. 

Apa tanda Melayu jati,
Nikmat Allah ia syukuri

Apa tanda Melayu jati, 
Mensyukuri nikmat sepenuh hati

Apa tanda orang beriman, 
Mensyukuri nikmat menyembah Tuhan

29. Hidup Sederhana 
Tunjuk Ajar Melayu (TAM) memberikan acuan mengenai hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan apalagi bermewah-mewah dan mubazir. Orang tua-tua selalu mengingatkan, agar anggota masyarakat hidup dengan sederhana sesuai dengan kemampuan masing-masing dan menjauhi gaya hidup yang terlalu berlebih-lebihan yang dapat menimbulkan kesenjangan dan kecemburuan sosial. Hidup sederhana atau disebut hidup pertengahan dianggap cerminan sikap hidup orang Melayu yang tahu diri dan tidak bermewah-mewah, tetapi tidak pula melarat, miskin atau melupakan tanggung jawab duniawi. 

Apa tanda Melayu terpuji, 
Hidup sederhana sampai mati

Rujukan:
Tenas Effendy. 2003. Tunjuk Ajar Melayu.
Taufik Ikram Jamil, dkk. 2018. Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu Riau. Pekanbaru: Lembaga Adat Melayu Riau.
Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, Syaiful Anuar. 2020. Pendidikan Budaya Melayu Riau untuk SMA/SMK/MA Kelas X. Pekanbaru: Penerbit Narawita.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *