Kreasi Pakaian Melayu Riau

Baju Kebaya Melayu Riau. (foto: kosabudaya.id)

2. Kreasi Warna
Kreasi warna adalah pemilihan ataupun mengombinasikan warna yang digunakan pada pakaian. Warna dasar pakaian Melayu umumnya adalah kuning keemasan, hijau lumut dan merah darah burung. Ketiga warna tercermin pada burung serindit Melayu. Warna-warna ini selalu digunakan pada tabir-tabir pelaminan Melayu Riau misalnya dalam suatu majelis perkawinan atapun penabalan datuk-datuk adat, penganugerahan gelar, atapun menyambut tamu-tamu kehormatan. Selain ketiga warna tersebut, warna hitam juga sering digunakan pada pakaian Melayu Riau.

Pada kreasi warna, kreator dapat menggunakan salah satu warna, menggabungkan, ataupun memilih warna lain. Pemilihan warna disesuikan dengan kosep dasar ataupun sumber eksplorasi pakaian. Hal yang perlu diperhatikan pada kreasi warna adalah bahwa warna melambangkan kedudukan pemakai dan filosofi-filosif yang disimbolkan pada pakaian tersebut.

Bacaan Lainnya

a) Kuning Keemasan
Warna kuning keemasan melambangkan kebesaran, kewibawaan, kemegahan, dan kekuasaan. Warna ini digunakan oleh sultan atau raja, dan permaisuri.

b. Hijau Lumut
Warna hijau lumut melambangkan kesuburan, kesetiaan, keadilan, taat serta patuh terhadap ajaran agama Islam. Warna pakaian hijau lumut digunakan kaum bangsawan tengku, encik dan incik, wan dan hakim. Warna ini juga digunakan oleh para pendatang ke negeri Melayu.

c) Merah Darah Burung
Warna ini melambangkan kepahlawanan dan keberanian, patuh dan setia terhadap raja dan rakyat. Warna Merah dari darah burung memancarkan kecemerlangan.

d. Hitam
Warnah hitam melambangkan kesetiaan, ketabahan dan bertanggung jawab serta jujur. Baju warna Hitam dipakai oleh datuk dan orang besar kerajaan dalam upacara adat kebesaran kerajaan

3. Kreasi Motif
Kreasi motif adalah pemilihan motif yang digunakan pada pakaian. Kreasi motif memerlukan pemahaman tentang makna-mana motif dan tunjuan dari menciptakan ataupun memodifikasi pakaian. Kemampuan dalam memadukan unsur-unsur pada pakaian misalnya jenis, warna, dan makna-makan motif akan menghasilkan produk kreasi sesuai dengan fungsi kecantikan seri gunung pakaian.

Motif-motif pakaian Melayu umumnya terinspirasi dari alam, flora, dan fauna. Setiap motif tersebut mengandung makna-makan yang sesuai dengan filosofi kehidupan orang Melayu. Makna merupakan konsepsi tentang sesuatu yang dianggap baik, bernilai dan dicita-citakan. Pemilihan objek motif berdasarkan kepada sifat baik dari dari alam, flora, dan fauna tersebut.

Beberapa motif yang sering digunakan pada pakaian Melayu adalah motif semut beriring, tampuk manggis, dan bintang-bintang. Motif semut beriring bermakna sifat rukun dan saling tolong-menolong, motif tampuk manggis bermakna kejujuran, dan bintang-bintang bermakna ketakwaan kepada Allah Swt.

a) Motif Semut Beriring
Motif semut beriring bermakna sifat rukun dan saling tolong-menolong. Semut dianggap sebagai hewan yang hidup rukun dan saling tolong menolong.

b) Motif Lebah Bergantung
Motif ini bermakna baik dan bersih. Sifat lebah yang selalu memakan makanan yang baik dan bersih, dan mengeluarkannya dalam bentuk madu agar dimanfaatkan oleh orang ramai.

c) Motif Tampuk Manggis
Motif ini bermakna sebagai kejujuran. Tampuk buah manggis secara ilmiah merupakan gambaran isi jumlah buah manggis yang terdapat di dalamnya. Hal ini sejalan dengan pepatah Melayu, tak kan berbohong si tampuk manggis.

d) Motif Awan Larat
Motif ini bermakna panjang usia dan keagungan. Motif awan larat diambil dari gambaran awan yang sambung menyambung. Motif ini secara khusus ditujukan untuk mendoakn kekuasaan sultan yang sedang berkuasa. Dibalik makna keagungan yang terkandung di dalamnya tersimpan pesan kerendahan hati, bahwa kekuasaan seorang sultan sangatlah terbatas. Namun, saat ini lebih banyak digunakan pengantin Melayu.

e) Motif Kaki Bawah
Motif ini bermakna sebagai bentuk kesatuan dan kekompakan rakyat dalam kerajaan. Kekompakan dan kesatuan rakyat diyakini sebagai benteng yang paling kuat dan tidak bisa ditembus oleh kekuatan dari luar. Selain itu, motif kaki bawah juga dimaknai sebagai budaya Melayu yang berfungsi sebagai benteng bagi masyarakat Melayu. Benteng yang menjaga tingkah laku orang Melayu agar selalu dalam koridor norma dan nilai budaya.

f) Motif Bintang-bintang
Motif bintang-bintang bermakna ketakwaan kepada Allah Swt.

g) Motif Bunga Teratai
Motif ini bermakna sebagai kekuasaan sultan yang luas dan memberikan kedamaian kepada rakyatnya.

h) Motif Pecah Piring
Motif pecah piring bermakna pentingnya saling berbagi, baik dalam keluarga maupun masyarakat

h. Motif Itik Pulang Petang
Motif itik pulang petang bermaina sebagai keteraturan dan kedisiplinan.

i. Motif Bunga Kangkung
Motif bunga kangkung bermaknai sebagai keuletan, kerja keras, dan pantang menyerah.

j. Motif Bunga Cengkeh dan Bunga Tanjung
Motif bunga cengkeh dan bunga tanjung bermaina sebagai simbol keharuman dan bermanfaat bagi orang lain.

k. Motif Bunga Kundur
Motif bunga kundur bermakna persatuan dan kesatuan.

l. Motif Bunga Teratai
Motif bunga teratai bermakna sebagai kekuasaan sultan yang luas dan memberikan kedamaian kepada rakyatnya.

m. Motif Bunga Melur
Motif bunga melur bermakna kesucian dan ketulusan hati.

n. Motif Kembang Setaman, Jurai, dan Oyah
Motif ini dimaknai sebagai simbol kekayaan, kemakmuran dan kemegahan.

Rujukan:
Derichard H. Putra, dkk. 2024. Budaya Melayu Riau untuk SMA/SMK/MA Kelas XII. Pekanbaru: Penerbit Narawita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *