Lukah

Seorang Masyarakat Adat Tiga Lorong sedang memasang bubu di Batang Inderagiri. (foto: tigalorong.id)

A. Pengertian
Lukah adalah salah satu jenis teknologi tradisional perikanan Melayu Riau yang termasuk ke dalam peralatan tahan. Peralatan ini digunakan pada perairan dangkal dengan arus air yang tenang. Tempat pemasangan lukah umumnya adalah anak-anak sungai, air dangkal, danau, tasik, suak, rawang, dan lubuk. 

Bentuk lukah umumnya bulat memanjang yang dimaksudkan untuk mempermudah dalam proses penggunaan. Sebagian ujung  lukah dibuat meruncing, tetapi ada juga yang agak pipih. Pintu lukah tempat ikan masuk disebut injap yang dibuat menjorok ke dalam dan mengecil. Lukah biasanya diberi umpan, dan ditahan di gentingan air.

B. Jenis-jenis Lukah
Terdapat beberap jenis lukah yang umum dikenal pada masyarakat Melayu Riau. Setiap jenis dibedakan berdasarkan fungsinya masing-masing.

Lukah Batang
Lukah yang ukurannya paling besar berbentuk tabung, cara menahannya dimasukkan ke dalam air dengan menggunakan pemberat.

Lukah Duduk
Lukah yang cara menahannya dengan didudukkan, biasanya ditahan dengan membuat belat terlebih dahulu kemudian lukah ditahan di mulut belat

Lukah Guling
Lukah kecil berbentuk panjang dan ditahan di anak-anak sungai.

Lukah Genting
Lukah yang bentuknya genting (seperti berleher) biasanya injapnya dua buah, ada injap yang digunakan untuk ikan besar dan injap untuk ikan kecil.

Lukah Labu
Lukah yang digunakan pada saat sungai dituba dengan menggunakan tuba tradisional (biasanya tidak merusak hanya membuat ikan mabuk), dipasang dengan dibuatkan ompang terlebih dahulu.

C. Struktur Lukah
Secara umum bagian lukah terdiri dari mulut, injap, pintu lukah, badan, dan apit lukahMulut, yaitu tempat mengeluarkan ikan yang didapati masuk ke dalam lukah. Injap, jalinan bilah-bilah bambu yang telah diruncingkan pada salah satu ujungnya, kemudian dipasang agar setelah ikan yang telah masuk ke dalam lukah tidak bisa keluar lagi, bilah bambu yang diraut kemudian ujungnya diruncingkan, dijalin rapat kemudian dipasang pada mulut lukah, pangkal bilah bambu diikatkan dan dijalin di tepi mulut lukah dan ujungnya yang runcing dipasang menyerong ke dalam lukah, ikan akan masuk ke mulut lukah ini dengan mudah kemudian akan sulit untuk keluar lagi karena ujung bilah-bilah yang runcing tidak mungkin dilalui lagi oleh ikan yang telah terperangkap.

Jenis-jenis injap di antaranya adalah injap bulat, injap panjang, injap sebelah, injap poroan, Berdasarkan tempatnya injap terbagi lagi menjadi injap pengalau, dan injap pengurung. Pintu lukah, tempat memasangkan injap dan tempat ikan masuk ke dalam lukah. Sedangkan badan lukah (yaitu bagian keseluruhan lukah). Sumbat lukah ialah penutup mulut lukah, untuk mengeluarkan ikan, ada yang terbuat dari tempurung kelapa atau ditutup dengan menggunakan rumput dan daun kayu. Poka lukah, bilah rotan untuk pengapit yang terletak pada bagian dalam lukah. Apik atau apit lukah yaitu bambu atau rotan yang digunakan untuk pengapit.

Ada lukah yang diberi umpan dan ada yang tidak diberi umpan ketika menahannya, banyak jenis lukah yang dibuat dan digunakan oleh orang-orang kampung untuk menangkap ikan.

D. Lukah dalam Sastra
Lukah juga digunakan dalam ungkapan, nama permainan, pantun, dan pepatah-petitih. Lukah dalam ungkapan seperti menangguk di air keruh, menahan lukah di tempat genting, bermakna orang yang cerdik dalam memanfaatkan kesempatan dan mencari keuntungan dalam kesulitan orang lain, mengambil keuntungan di dalam kondisi orang yang sedang terjepit.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *