Makanan dan Minuman Melayu Riau

Gulai Asam Pedas. (foto: guruku.kosabudaya.id)

C. Jenis-jenis Minuman
Minuman Melayu Riau terdiri atas beragam jenis. Keragaman tersebut menunjukan kekayaan khas budaya Melayu tentang minuman. Berikut beberapa contoh minuman tradisional Melayu Riau.

1. Laksamana Mengamuk
Laksamana mengamuk dibuat dari buah kuini atau embacang yang telah masak. Proses pembuatan dimulai dengan mengupas kulit kemudian dipotong kecil-kecil. Hasil pemotongan di rendam di dalam air santan yang telah diberi gula lalu di aduk rata. Saat penyajian, tambahkan es secukupnya. Laksamana mengamuk siap disajikan. 

Bacaan Lainnya

Konon, keberadaan minuman berawal dari amukan seorang laksamana di kebun kuini. Laksamana itu mengamuk lantaran istrinya sering bermain di kebun itu sehingga tidak mengurus suami dan anaknya dengan baik. Sang laksamana kemudian pergi ke kebun kuini dan menebas-nebaskan pedangnya ke buah kuini yang sedang berbuah lebat. Puluhan buah kuini pun berserakan di rumput.

Setelah laksamana menuntaskan kemarahannya dan pulang, orang-orang di sekitar kebun mengambil puluhan buah kuini. Pada awalnya, mereka tidak mengetahui cara mengolah buah kuini tersebut. Hingga akhirnya istri laksamana datang dan mencampurkan potongan-potongan buah kuini dengan santan dan gula merah. Minuman itu terasa enak dan khas. Segelas minuman kemudian diserahkan ke laksamana, dan sejak itu, laksamana tidak pernah mengamuk lagi.

2. Air Mata Pengantin
Minuman air mata pengantin dibuat dari sirup merah yang dicampur dengan rumput laut, agar-agar, dan biji selasih. Pada saat penyajian, minuman dituangkan ke dalam gelas lalu dicampur dengan es.

3. Cindur Kukur 
Cindur kukur kadang disebut juga es tebak. Minuman ini berupa campuran potongan roti, buah enau, cincau, daging kelapa muda, tapai, dan cendol. Saat penyajian, hasil campuran diletakan di dalam mangkuk kecil kemudian diberi es kukur dan di siram dengan kuah santan, sirup, susu kental manis, dan air gula tebu.

Cara membuat cendol yakni dengan cara mengadon tepung beras, tepung sagu, air, kapur sirih, dan garam. Kemudian masak adonon hingga mengental. Masukkan adonan ke dalam saringan cendol. Tekan adonan hingga keluar dan masuk ke dalam wadah yang berisi air dingin.

4. Sri Inderagiri
Minuman sri indragiri dibuat dari buah kedondong dan nangka yang telah masak. Cara membuatnya, buah kedondong dan nangkah dikupas kulitnya kemudian dicampurkan dengan air yang telah diberi gula dan madu. Pada saat penyajian, tambahkan es batu secukupnya untuk membuat minuman menjadi lebih segar.

5. Lancang Kuning
Minuman lancang kuning hampir sama dengan minuman air mata pengantin. Perbedaannya, minuman lancang kuning dibuat dari sirup warna kuning yang diberi isi berupa rumput laut, dan sari kelapa. 

6. Cindur
Cindur dibuat dari tepung beras, tepung sagu, tepung pulut, atau tepung ubi. Proses pembuatannya dimulai dengan memasak tepung dengan air kemudian ditambah sedikit garam dan daun pandan. Setelah kental dan menjadi adonan, lalu dicetak menggunakan ayak beras. 

Proses pencetakan dilakukan dengan memasukkan adonan ke dalam ayakan kemudian ditekan hingga terbentuk butir-butir cindur. Hasil cetakan adonan ditampung dengan wadah yang berisi air dingin. Setelah cindur dingin, masukkan ke dalam gelas dan campur dengan santan kelapa yang telah diberi gula. 

7. Es Sirup Mak Inang
Es sirup mak inang dibuat dari buah nenas. Cara membuat minuman ini adalah buah nenas yang telah masak dikupas kulitnya kemudian dipotong-potong kecil. Hasil potongan direbus dengan air hingga mendidih. Buah nenas yang telah direbus ditambahkan dengan irisan buah apel, agar-agar, biji selasih, dan sirup jeruk. Jika ingin disajikan, hasil campuran tadi disertakan es baru secukupnya.

Rujukan:
Elmustian Rahman, dkk. 2012. Ensiklopedia Kebudayaan Melayu Riau. Pekanbaru: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Riau.
Derichard H. Putra, dkk. 2024. Budaya Melayu Riau Kurikulum Merdeka untuk SMP/MTs Kelas VII. Pekanbaru: Penerbit Narawita.
Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, Syaiful Anuar. 2021. Pendidikan Budaya Melayu Riau untuk SMP/MTs Kelas VII. Pekanbaru: Penerbit Narawita.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *