Manumbai

Batang Sialang (foto: guruku.kosabudaya.id)

Popat-popat tana ibu
Ma’i popat di tana tombang
Nonap-nonap Cik Dayang tidou
Juagan mudo di pangkal sialang

Pepat-pepat tanah ibu
Mari dipepat di tanah tombang
Lelap-lelap Cik Dayang tidur
Juagan muda di pangkal sialang

Bacaan Lainnya

Cik Dayang menggulung daun
Tagulung suat katoba
Tujuh musim sombilan tahun
Buat kito jangan diubah

Cik Dayang menggulung daun
Tergulung surat khotbah
Tujuh musim sembilan tahun
Buat kita jangan diubah

Manumbai (foto: guruku.kosabudaya.id)

3. Menaiki rumah
Juagan bersiap-siap memanjat batang sialang sambil menyanyikan lagu berikut:

Di ilei awang di ulu awang
Pandan tebuang di tongah-tongah
Di ilei kasih di ulu sayang
Badan tebuang di tongah-tongah

Di hilir awang di hulu awang
Pandan terbuang di tengah-tengah
Di hilir kasih di hulu sayang
Badan terbuang di tengah-tengah

Pada saat juagan mencapai dahan tempat sarang lebah, ia menyanyikan lagu berikut:

Masak bua kombang mani
Masak sabutie dijaut ungko
Kami batomu nan itam mani
Mangulang da’a ke muko

Masak buah kembang manis
Masak sebutir dijangkau ungka
Kami bertemu dengan si hitam manis
Menjulang darah ke muka

Ketika makin mendekati sarang lebah, juagan menyanyikan pantun berikut:
Bukan elok ulu badik
Untuk pa’uki baling-baling
Bukan elok tompat adik
Tompat kito duduk besanding

Bukan (main) elok hulu badik
Untuk pengukir baling-baling)
Bukan (main) elok tempat adik
Tempat kita duduk bersanding

4. Bertemu si gadis
Ketika juagan telah di dekat sarang dan akan mulai menyingkirkan lebah-lebah, juagan menyanyikan lagu berikut:

Anak buayo mudik mendudu
Iyak sampai di pelabuhan      
Putih Kuning bukakan baju
Abang menengok betubuhan                                     

Anak buaya mudik mendudu
Riak sampai di pelabuhan
Putih Kuning bukakan baju
Abang menengok petubuha
n

Juagan kemudian mengusap sarang lebah dengan tunam. Percikan api dari tunam diikuti oleh lebah-lebah ke tanah. Lebah-lebah yang jatuh itu tidak mati, dan menjelang siang mereka terbang kembali ke pohon. Setelah lebah-lebah meninggalkan sarangnya dan juagan mulai mengambil madu, ia menyanyikan lagu yang disesuaikan dengan situasi yang dihadapinya. Jika juagan menemukan sarang yang tidak bermadu, ia misalnya akan menyanyikan lagu berikut:

Banyak nyamuk sialang bandung
Duo kali tu’un ke tanah  
Apo mengamuk ati nan jantung   
Itam mani indak di umah                               

Banyak nyamuk sialang bandung
Dua kali turun ke tanah
Kenapa mengamuk hati dan jantung
Hitam manis tidak di rumah

Jika juagan menemukan sarang bermadu, ia mengambil lilin lebah, lalu dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan, kemudian diturunkan dengan tali dan disambut oleh pembantu-pembantu yang menunggu di bawah pohon bersama kepala suku.

5. Menyampaikan salam perpisahan
Bila pekerjaan mengambil madu hampir selesai, juagan menyanyikan lagu perpisahan sebagai berikut:

Apo tensu kayu diimbo
Mai ko buat papan penaik   
Adik bongsu jangan baibo      
Kolam esok naik balik                                      
                            
Apa tensu kayu di rimba
Mari kubuat papan penaik
Adik bungsu jangan berhiba
Kelam besok naik balik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *