Pakaian Kebesaran Adat Melayu Riau

Pakaian kebesaran Melayu Riau digunakan saat penabalan gelar adat di LAMR. (foto: https://mediacenter.riau.go.id)

Motif kaki bawah yang dibuat sambung menyambung
Bermakna sebagai bentuk kesatuan dan kekompakan rakyat dalam kerajaan. Kekompakan dan kesatuan rakyat diyakini sebagai benteng yang paling kuat dan tidak bisa ditembus oleh kekuatan dari luar. Selain itu, motif kaki bawah juga dimaknai sebagai budaya Melayu yang berfungsi sebagai benteng bagi masyarakat Melayu. Benteng yang menjaga tingkah laku orang Melayu agar selalu dalam koridor norma dan nilai budaya.

Motif bintang-bintang
Bermakna ketakwaan kepada Allah Swt.

Bacaan Lainnya

g. Motif pecah piring
Bermakna pentingnya saling berbagi, baik dalam keluarga maupun masyarakat

Motif itik pulang petang
Dimaknai sebagai keteraturan dan kedisiplinan.

Motif bunga kangkung
Dimaknai sebagai keuletan, kerja keras, dan pantang menyerah.

Motif bunga cengkeh dan bunga tanjung
dimaknai sebagai simbol keharuman dan bermanfaat bagi orang lain

Motif bungan kundur
dimaknai persatuan dan kesatuan.

Motif bunga teratai
Dimaknai sebagai kekuasaan sultan yang luas dan memberikan kedamaian kepada rakyatnya.

Motif bunga melur
Bermakna kesucian dan ketulusan hati.

Motif kembang setaman, jurai, dan oyah
Bermakna sebagai simbol kekayaan, kemakmuran dan kemegahan.

a) Warna
Pemilihan warna pada pakaian Melayu melambangkan kedudukan pemakai dan filosofi-filosif yang disimbolkan pada pakaian tersebut. Warna yang sering digunakan adalah kuning keemasan, hijau lumut dan merah darah burung. Ketiga warna tercermin pada burung serindit Melayu yang menjadi maskot Provinsi Riau. Warna ini selalu digunakan pada tabir-tabir pelaminan Melayu Riau misalnya dalam suatu majelis perkawinan atapun penabalan datuk-datuk adat, penganugerahan gelar, atapun menyambut tamu-tamu kehormatan.

Warna Kuning Keemasan
Warna kuning keemasan melambangkan kebesaran, kewibawaan, kemegahan, dan  kekuasaan. Warna ini digunakan oleh sultan atau raja, dan permaisuri.

Warna Hijau Lumut
Warna hijau lumut melambangkan kesuburan, kesetiaan, keadilan, taat serta patuh terhadap ajaran agama Islam. Warna pakaian hijau lumut digunakan kaum bangsawan tengku, encik dan incik, wan dan hakim. Warna ini juga digunakan oleh para pendatang ke negeri Melayu.

Warna Merah Darah Burung
Warna ini melambangkan kepahlawanan dan keberanian, patuh dan setia terhadap raja dan rakyat. Warna Merah dari darah burung memancarkan  kecemerlangan.

Warna Hitam
Warnah hitam melambangkan kesetiaan, ketabahan dan bertanggung jawab serta jujur. Baju warna Hitam dipakai oleh datuk dan orang besar kerajaan  dalam upacara adat kebesaran kerajaan.

Rujukan:
Elmustian Rahman, dkk. 2012. Ensiklopedia Kebudayaan Melayu Riau. Pekanbaru: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Riau.
Derichard H. Putra, dkk. 2024. Budaya Melayu Riau Kurikulum Merdeka untuk SMP/MTs Kelas VIII. Pekanbaru: Penerbit Narawita.
Taufik Ikram Jamil, dkk. 2018. Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu Riau. Pekanbaru: Lembaga Adat Melayu Riau.
Taufik Ikram Jamil, Derichard H. Putra, Syaiful Anuar. 2021. Pendidikan Budaya Melayu Riau untuk SMP/MTs Kelas VIII. Pekanbaru: Penerbit Narawita.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *