Pakaian Melayu Riau

Pengrajin Tenun di Bengkalis, Riau. (foto: kosabudaya.id)

C. Makna Pakaian Melayu
Makna pada pakaian Melayu Riau berkaitan dengan fungsi estetis dari kecantikan seri gunung. Dikutip dari buku Budaya Melayu Riau untuk Kelas X yang ditulis oleh Derichard H. Putra,dkk (2024), makna-makna pakaian Melayu Riau melekat kepada perlengkapan, motif, dan warna pakaian. 

1. Perlengkapan Pakaian
Perlengkapan pakaian merupakan keseluruhan pakaian yang digunakan dalam berpakaian Melayu. Perlengkapan berfungsi untuk melengkapkan (menyempurnakan) pakaian sehingga memenuhi secara utuh tiga fungsi pakaian yaitu fungsi pokok, adat, dan estetika.

Bacaan Lainnya

a) Sunting
Sunting bermakna menjaga adab dalam berjalan

b) Keris
Keris yang bermakna kehormatan dan harga diri. Pemakaian keris di depan pada pakaian menunjukkan kesiapan dan kesatriaan seperti seorang panglima atau laksamana. 

2. Motif 
Motif pada pakaian Melayu umumnya terinspirasi dari alam, flora, dan fauna. Setiap motif tersebut mengandung makna-makna yang sesuai dengan filosofi kehidupan orang Melayu. Pemilihan objek motif berdasarkan kepada sifat baik dari alam, flora, dan fauna tersebut.

a) Motif Semut Beriring
Motif semut beriring bermakna sifat rukun dan saling tolong-menolong. Semut dianggap sebagai hewan yang hidup rukun dan saling tolong menolong.

b) Motif Lebah Bergantung
Motif ini bermakna baik dan bersih. Sifat lebah yang selalu memakan makanan yang baik dan bersih, dan mengeluarkannya dalam bentuk madu agar dimanfaatkan oleh orang ramai.

c) Motif Tampuk Manggis
Motif tampuk manggis bermakna sebagai kejujuran. Tampuk buah manggis secara ilmiah merupakan gambaran isi jumlah buah manggis yang terdapat di dalamnya. Hal ini sejalan dengan pepatah Melayu, tak kan berbohong si tampuk manggis.

d) Motif Awan Larat
Motif awan larat bermakna panjang usia dan keagungan. Motif awan larat diambil dari gambaran awan yang sambung menyambung. Motif ini secara khusus ditujukan untuk mendoakn kekuasaan sultan yang sedang berkuasa. Dibalik makna keagungan yang terkandung di dalamnya tersimpan pesan kerendahan hati, bahwa kekuasaan seorang sultan sangatlah terbatas. Namun, saat ini lebih banyak digunakan pengantin Melayu.

e) Motif Kaki Bawah
Motif kaki bawah bermakna sebagai bentuk kesatuan dan kekompakan rakyat dalam kerajaan. Kekompakan dan kesatuan rakyat diyakini sebagai benteng yang paling kuat dan tidak bisa ditembus oleh kekuatan dari luar. Selain itu, motif kaki bawah juga dimaknai sebagai budaya Melayu yang berfungsi sebagai benteng bagi masyarakat Melayu. Benteng yang menjaga tingkah laku orang Melayu agar selalu dalam koridor norma dan nilai budaya.

f) Motif Bintang-bintang
Motif bintang-bintang bermakna ketakwaan kepada Allah Swt.

g) Motif Pecah Piring
Motif pecah piring bermakna pentingnya saling berbagi, baik dalam keluarga maupun masyarakat

h) Motif Itik Pulang Petang
Motif itik pulang petang dimaknai sebagai keteraturan dan kedisiplinan.

i) Motif Bunga Kangkung
Motif bunga kangkung dimaknai sebagai keuletan, kerja keras, dan pantang menyerah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *