Keberagaman Pakaian Pengantin Melayu Riau

Pengantin Melayu Riau. (foto: guruku.kosabudaya.id)

C. Perlengkapan Pakaian Pengantin
Perlengkapan pakaian pengantin merupakan keseluruhan pakaian yang digunakan oleh pengantin dalam suatu majelis perkawinan. Perlengkapan pakaian berfungsi untuk melengkapkan (menyempurnakan) pakaian sehingga terpenuhi secara utuh tiga fungsi pakaian yaitu fungsi pokok, adat, dan estetika. 

Perlengkapan pakaian pengantin dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu perlengkapan pokok dan perlengkapan pendukung. Perlengkapan pokok merupakan  pakaian wajib yang harus digunakan sebagai seorang pengantin Melayu, sedangkan perlengkapan pendukung merupakan kelengkapan atau aksesori yang menjadi hiasan suatu pakaian.

Bacaan Lainnya
Pakaian Pengantin Pekanbaru diperagakan model pada Seminar Upacara Adat Melayu Riau. Pakaian pengantin adalah salah satu jenis dari pakaian Melayu dilihat dari penggunaan. (foto: budayamelayuriau.org)

1. Perlengkapan Pokok
Perlengkapan pokok pakaian pengantin perempuan terdiri atas baju, kain bawahan, dan penutup kepala. Keseluruhan perlengkapan menggunakan kain, warna, dan motif yang sama. Bahan dasar pakaian menggunakan kain tenunan seperti tenunan Indragiri, Siak, Daik, atau Tranggano, berhiaskan benang emas. Warna yang digunakan adalah hijau, biru, merah, dan merah jambu, bermotif  pucuk rebung, tampuk manggis, bunga cengkeh, dan lainnya. Perlengkapan pokok pakaian pengantin perempuan dijabarkan seperti di bawah ini:

• baju kebaya labuh atau baju kurung teluk belanga
• Kain bawahan, kepala kain berada di depan
• Penutup kepala menggunakan tudung mente atau selendang.

Perlengkapan pokok pakaian pengantin laki-laki terdiri atas baju, seluar, penutup kepala, dan kain samping. Bahan dasar pakaian, warna, dan motif harus selaras dengan pakaian pengantin perempuan. Perlengkapan pokok pakaian pengantin laki-laki dijabarkan seperti di bawah ini:

  • baju kurung cekak musang 
  • seluar 
  • penutup kepala seperti tanjak dengan ikat datuk bendahara, ikat laksamana, dan sebagainya, atau destar berbentuk mahkota yang dihiasi emas dan permata. 
  • kain samping, kepala kain berada di bagian depan.

2. Perlengkapan Pendukung
Perlengkapan pendukungmerupakan pakaian pendukung atau aksesori yang menjadi hiasan suatu pakaian. Perlengkapan pendukung tidak menjadi suatu keharusan sehingga terkadang tidak digunakan. Perlengkapan pendukung pakaian pengantin  perempuan seperti berikut ini:

  • rambut (sanggul lipat pandan atau sanggul lintang) dihiasi sunting, genta-genta atau bunga goyang bermotif bunga cina. 
  • kepala dipasang pekakas andam/bunga cina.
  • kening diberi ramin.
  • leher dikenakan kalung emas dan ratai papan atau dokoh bertingkat (tiga, lima, atau tujuh)
  • lengan kanan dan kiri diberi gelang berkepala burung merak
  • bahu kiri dipasang sebai bertekat benang emas dan kelingkan atau selempang.
  • jari tangan yaitu kelingking dan ibu jari diberi canggai yang terbuat dari perak atau emas.
  • pinggang dikenakan pending emas
  • kaki kiri dan kanan diberi gelang emas atau perak berkepala kuntum cempaka, dan mengenakan kasut atau selepa berbahan beledru berhias kelingkan dan manik.

Perlengkapan pendukung pakaian pengantin laki-laki seperti berikut ini:

  • membawa sirih telat atau sirih pemanis.
  • leher dipasang dokoh dan kalung panjang berbelit dua
  • bahu kiri mengenakan sebai berwarna kuning bersulam  kelingkan.
  • pinggang diselipkan keris bersarung berhulu burung serindit dan lilit kain kuning, serta  mengenakan pending/bengkong.
  • kaki mengenakan kasut capal atau sepatu runcing.

Rujukan:
Derichard H. Putra, dkk. 2024. Budaya Melayu Riau untuk SMA/SMK/MA Kelas XI. Pekanbaru: Penerbit Narawita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *