Perjuangan Rakyat Riau Masa Kolonial

Jiel Belanda di Bengkalis. (foto: guruku.kosabudaya.id)

A. Pengertian
Kolonial atau penjajahan merupakan usaha mengembangkan kekuasaan suatu negara di luar wilayah negara tersebut. Kolonial bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Kolonial menganut sistem penindasan yang memungkinkan suatu bangsa  menjajah terhadap bangsa yang lain.

Kolonialisme di Alam Melayu ditandai dengan penaklukan Kesultanan Malaka oleh Portugis pada 1511 M. Pada masa tersebut, Kesultanan Malaka merupakan imperium selanjutnya di nusantara setelah keruntuhan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Penaklukan Malaka menyebakan pusat kekuasaan dialihkan kepada wilayah-wilayah Kesultanan Malaka lainnya yang tidak dikuasai Portugis. Pengalihan ini bertujuan menjaga eksistensi kemarajaan Melayu sekaligus membangun basis-basis perjuangan untuk mengusir kolonialisme.

Bacaan Lainnya

Pengaruh Portugis mulai melemah pada pertengahan abad 17 dan wilayah-wilayah jajahannya secara bertahap dikuasai oleh Belanda dan Inggris, serta Jepang di pertengahan abad 20. Di saat bersamaan, kerajaan-kerajaan Melayu mulai bermunculan sebagai pewaris atau pecahan Kesultanan Malaka. Setiap kerajaan-kerajaan tersebut berupaya menegakan kembali kedaulatan kemarajaan Melayu dengan periode perjuangan yang berbeda, dan generasi yang berlainan.

Sejak abad ke 16 hingga abad ke 20, terdapat empat bangsa asing yang menanamkan kolonialisme di tanah Melayu. Dalam waktu rentang yang panjang tersebut diwarnai berbagai peristiwa dan pergolakan baik dari segi sosial, politik, ekonomi, maupun agama. 

Secara umum, terdapat tiga faktor utama kolonialisme di alam Melayu yaitu:  
Selat Malaka dan daerah sekitarnya kaya akan sumber daya alam
Selat Malaka pusat lalu lintas perdagangan dunia.
Selat Malaka merupakan pusat pengembangan agama Islam.

B. Kolonialisme di Riau
Keberadaan kolonialiasme di Riau dapat dilihat dari kehadiran empat bangsa asing yaitu Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Keempat bangsa ini mengusai kerajaan-kerajaan kemarajaan Melayu di sepanjang pantai Timur Sumatera dengan periode waktu yang berbeda-beda. 

1. Kolonialisme Portugis
Bangsa Portugis memulai kolonialisme di alam Melayu dengan penaklukan Kesultanan Malaka pada 25 Agustus 1511 M. Pada masa tersebut, Kesultanan Malaka merupakan imperium selanjutnya di nusantara setelah Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.  Keruntuhan Kesultanan Malaka menjadikan Portugis sebagai penguasa baru di Selat Malaka yang kaya akan sumber daya alam, pusat pengembangan agama Islam, dan pusat lalu lintas perdagangan dunia. Kolonialisme Portugis bertahan lebih kurang 130 tahun (1511- 1641 M). 

2. Kolonialisme Belanda
Bangsa Belanda memulai kolonialisme melalui Perserikatan Dagang Hindia Timur (VOC). VOC berhasil menyingkirkan kekuatan Portugis yang sebelumnya menguasai perdagangan di Asia-Eropa. Pada 1637 M, Belanda menawarkan perjanjian kepada kemaharajaan Melayu yakni Kesultanan Johor-Riau (perwaris selanjutnya dari Kesultanan Malaka) untuk bergabung dalam satu kekuatan dalam mengusir Portugis dari Malaka. Dua kekuatan ini  berhasil mengusir Portugis pada 1642 M. Keberhasilan tersebut membuat Belanda memiliki kekuasaan untuk mendirikan benteng-benteng pertahanan di wilayah kekuasaan kemaharajaan Melayu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *