Perjuangan Rakyat Riau setelah Kemerdekaan

Istana Kerajaan Siak Sri Inderapura (foto: guruku.kosabudaya.id)

A. Pengertian
Perjuangan rakyat Riau setelah kemerdekaan adalah perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat Riau setelah proklamsi kemerdekaan Indonesa. Perjuangan rakyat Riau dapat dilihat dari tiga bentuk yaktu penyerahan kedaulatan kerajaan, pembentukan organiasi pertahanan, dan perjuangan bersenjata. 

Penyerahan kedaulatan kerajaan merupakan penyerahan kekuasaan kerajaan-kerajaan di Riau kepada pemerintah Indonesia. Hal ini disebabkan pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia, di wilayah Riau masih terdapat beberapa negara berbentuk kerajaan yang masih berdiri dan berdaulat seperti Siak Sri Indrapura dan Inderagiri. Kerajaan tersebut kemudian menyatakan bergabung dengan Indonesia sekaligus berakhirnya kekuasaan di Riau. Penyerahan kedaulan kerajaan merupakan bentuk dukungan sultan-sultan dan Rakyat Riau kepada kemerdekaan Indonesia.

Bacaan Lainnya

Pembentukan organisasi pertahanan dibentuk oleh kalangan pemuda-pemuda di berbagai wilayah di Riau. Organiasi ini berperan penting dalam menghambat kembalinya Belanda setelah kejatuhan Jepang. Para pemuda ari berbagai organisasi juga menyebarkan informas proklamasi kemerdekaan melalui radio-radio diseluruh wilayah Riau.

Perjuangan bersenjata adalah gerakkan bersenjata rakyat Riau dalam menghadapi Agresi Militer Belanda I dan II. Di dalam agresi ini, Belanda melakukan penyerbuan dan pengeboman ke seluruh penjuru wilayah Riau. Rakyat Riau bersama Tentara Republik Indonesia (TRI) melakukan pelawanan yang menyebabkan meletusnya berbagai peperangan.

B. Agresi Militer Belanda I dan II
Agresi Militer Belanda adalah operasi militer yang dilakukan oleh Belanda terhadap Indonesia yang bertujuan untuk menegakan kembali kekuasaan atas Indonesia. Agresi Militer Belanda pertama kali terjadi pada 21 Juli sampai dengan 5 Agustus 1947, yang dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I. Belanda kembali melanjutkan pengerahan militernya pada 19 Desember 1948 yang dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II. Agresi Militer Belanda I dan II di Riau ditandai dengan penyerangan Belanda ke seluruh wilayah di Riau. 

1. Penyerangan Bengkalis
Pada 29 Desember 1948, Bengkalis diserang Angkatan Laut Belanda dengan kekuatan 2 kapal perang Fregat, 3 kapal pendarat dan 2 kapal barang. Pasukan Belanda juga mengerahkan pesawat tempur. Penyerangan ini menyebabkan pasukan Indonesia di Bengkalis mundur dan bertahan  di kampung-kampung. 

Pasukan Indonesia kemudian memperoleh bantuan berkekuatan 87 personel yang didatangkan dari Pulau Rupat. Belanda juga mendatangkan pasukan tambahan berupa  pesawat tempur. Pertempuran besarpun terjadi antara Indonesia dan Belanda di Kampung Pedekik. Pasukan Indonesia berhasil mengusir Belanda dari Kampung Pedekik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *