Ragam Hias Melayu Riau

Ragam hias pada rumah tradisional Melayu Riau. (foto: guruku.kosabudaya.id)

A. Pengertian
Kata ragam dalam Melayu bermakna banyak jumlah. Istilah ini berlaku pada suatu bentuk atau jenis, tetapi terdapat pembeda sebagai ciri-ciri khas antara satu dengan yang lain dan ada juga kesamaan dengan yang lainnya. Ragam juga sering diungkapkan pada perangai atau tingkah laku seseorang. Orang yang melakukan banyak tingkah disebut sebagai seseorang yang banyak ragam.

Hias dimaknai sebagai sesuatu yang indah, cantik, elok, menawan, dan menyenangkan hati. Pemaknaan ini diperuntukkan bagi benda, orang, atau ruangan. Beberapa kalimat berikut memberi pengertian indah, seperti menjadi indah karena telah diberi perhiasan dan cantik tampilannya karena diberi seni. Dari kalimat tersebut, indah, elok, atau cantik setelah ‘mendapatkan perlakuan atau dihias’ dan karena ‘mengenakan sesuatu’ yang membuatnya tampil indah dan cantik. Keindahan yang tidak ada hiasan disebut alami. 

Bacaan Lainnya

Berhias adalah upaya memperindah dan mempercantik diri sendiri. Dalam kebiasaan orang Melayu Riau, mempercantik penampilan dirinya disebut dengan istilah bersolek atau mengenakan pakaian indah, memakai perhiasan-perhiasan seperti memasang inai di tangan dan kaki, mengasah gigi, bergelang, berkalung, bercenggai dan sebagainya. Berhias seperti itu biasa dilakukan pada upacara nikah kawin, menyambut hari-hari raya, menyambut tamu, menerima pembesar atau orang terhormat, menghadiri majelis adat, dan sebagainya. Berhias bertujuan agar suasana, ruangan, rumah, dan sekitarnya berseri serta menyenangkan hati juga pandangan.

B. Ragam Hias Melayu Riau
Ragam hias Melayu Riau adalah hiasan berupa corak, motif, ragi, atau ornamen yang diterapkan dalam suatu karya kerajinan atau kesenian tradisonal Melayu Riau. Bentuk dasar ragam hiasan umumnya diulang-ulang sehingga menjadi pola tertentu yang tampak indah dan rapi. Ragam hias dihasilkan dari proses menyulam, menenun, menganyam, melukis atau menggambar, memahat atau mengukir, atau mencetak untuk meningkatkan nilai estetika pada suatu benda atau karya seni.

Setiap benda seni atau karya seni pada dasarnya dapat diberi ragam hias. Namun, secara tradisi karya seni yang umum diberi ragam hias adalah kain, anyaman, rumah, tembikar, dan nisan. Pemberian ragam hias di setiap benda seni menggunakan teknik yang berbeda, misalnya kain dengan cara menyulam (bordir, menekat), melukis (batik), menenun, ataupun mencetak (batik, telepuk). Ragam hias pada rumah (ornamen) dibuat dengan cara memahat atau mengukir, sedangkan ragam hias pada anyaman dibuat dengan cara menganyam.

Dasar ragam hias Melayu Riau pada umumnya merupakan gambaran dari simbolisasi alam lingkungan. Ragam tersebut dapat dikelompokan dalam empat jenis yaitu flora, fauna, alam seperti benda-benda angkasa, dan geometris. Inspiratif dari alam kemudian direka dalam bentuk-bentuk tertentu, baik menurut bentuk asalnya maupun dalam bentuk yang sudah diabstrakkan atau dimodifikasi sehingga tak lagi menampakkan wujud asli. Reka bentuk abstraks terutama penggambaran fauna bertujuan untuk menghilangkan konsep berhala yang bertentangan dengan agama Islam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *