Ragam Hias Melayu Riau

Ragam hias pada rumah tradisional Melayu Riau. (foto: guruku.kosabudaya.id)

2. Motif Fauna
Motif hewan tidak menyerupai bentuk asli, melainkan hanya berupa abstraksi. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari atau melepaskannya dari konsep berhala. Pemilihan jenis hewan juga berdasarkan sifat-sifat dari hewan tersebut misalnya semut,  lebah, itik, merpati, dan keluang. 

Motif semut beriring bermkan sifat rukun dan saling tolong-menolong. Motif lebah bergantung atau lebah bergayut diambil karena sifat lebah yang selalu memakan makanan yang baik dan bersih dan mengeluarkan sesuatu yang baik serta berfaedah (madu) yang dimanfaatkan oleh orang ramai. Motif itik pulang petang, dimaknai sebagai keteraturan dan kedisiplinan.

Bacaan Lainnya

3. Motif Alam
Motif alam memiliki makna-makna kebaikan. Misalnya, motif tali air bermakna sebagai keutuhan dan kesatuan. Motif ini dikaitkan dengan hulubalang dan laskar dalam menjaga kedaulatan negeri dari ancaman serangan pihak luar. Motif ini juga menggambarkan keutuhan yang berkenaan dengan masyarakat Melayu di Riau secara komunal. 

Motif awan bertindih atau bentuk awan yang sambung menyambung antara satu dengan lainnya dimaknai sebagai kekuasaan dan lapis berlapis dimaknai sebagai tolong menolong. Motif ini dimaknai sebagai kedaulatan. Tujuan yang ada dalam motif ini adalah doa untuk kedaulatan negeri atau mendoakan kekuasaan negeri. Selain dimaknai sebagai kedaulatan, juga diartikan sebagai ujud kerendahan hati. Kekuasaan manusia sangat terbatas maka janganlah menyombongkan diri. Di atas awan masih banyak lapisan langit dan di sekelilingnya lebih luas kekuasaan lainnya.

4. Motif Geometris
Motif geometris seperti motif lipat atau lepih biasanya dipakai dalam kerajinan anyaman. Selain memberi kesan keindahan, motif ini juga bertujuan untuk memperkuat dan mengunci anyaman pada bagian tepi. Motif geometris lain seperti motif garis putus, motif belah ketupat, dan motif kotak-kotak juga ditemukan dalam ukiran dan tenun. 

Rujukan:
Elmustian Rahman, dkk. 2012. Ensiklopedia Kebudayaan Melayu Riau. Pekanbaru: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Riau.
Derichard H. Putra, dkk. 2024. Budaya Melayu Riau Kurikulum Merdeka untuk SMP/MTs Kelas VIII. Pekanbaru: Penerbit Narawita.
Taufik Ikram Jamil, dkk. 2018. Buku Sumber Pegangan Guru Pendidikan Budaya Melayu Riau. Pekanbaru: Lembaga Adat Melayu Riau.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *