Saujana Bandar-bandar Lama di Riau

Istana Siak Sri Inderapura. (foto: kosabudaya.id).

A. Pengertian
Saujana bandar-bandar lama adalah hamparan atau bentang ruang pada bandar-bandar lama yang menjadi kekhasan suatu bandar. Saujana bandar terbentuk dari komponen-komponen utama yang melingkupi bandar sekaligus berperan sebagai unsur-unsur ekologi sosial dari bandar. Saujana bandar dapat berupa pusat pemerintahan seperti istana, pusat ekonomi seperti pasar dan perniagaan, pelabuhan, pemukiman penduduk, fasilitas umum seperti masjid, dan alam bandar seperti sungai, laut, pantai, danau, lurah, ladang, kebun, dan lainnya. 

Keseluruhan bentang ruang di dalam saujana bandar lama menjadi ciri khas dan identitas dari suatu bandar. Bentang ruang seperti kawasan pemerintahan dengan kehadiran istana memungkinkan orang-orang untuk mengingat bandar tersebut atau menjadi pusat kunjungan. Hal ini juga berlaku terhadap unsur-unsur lainnya misalnya pusat perniagaan ataupun alam seperti danau dan laut. Keberadaan saujana dan bandar merupakan dua hubungan yang saling terkait yang mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Bacaan Lainnya

Bandar-bandar lama di Riau umumnya dibangun di pinggir-pinggir sungai atau bibir pantai. Keberadaan sungai atau laut yang menjadi titik utama bandar memiliki keterkaitan dengan konsep pemukiman-pemukiman Melayu yang di bangun pada kawasan rantau di perairan tersebut. Pemukiman yang pada awalnya hanya sebuah kampung kecil kemudian tumbuh menjadi kawasan yang ramai hingga menjadi sebuah bandar. 

Sebagian bandar akan berkembang menjadi ibu kota kerajaan ataupun hanya sebagai pusat perdagangan. Jika menjadi ibu kota kerajaan, kawasan ini terdapat pusat pemeritahan seperti istana dan mahkamah, pendidikan seperti sekolah, dan pusat pengembangan agama Islam seperti  madrasah. Jika menjadi pusat perdagangan, kawasan bandar terdapat fasilitas pendukung perdagangan seperti pasar dan pelabuhan. Pemukiman penduduk tidak lagi terpusat di bibir pantau atau pinggir sungai seperti pedalaman dan kampung, tetapi telah berkembang secara berkelompok pada kawasan-kawasan yang jauh dari darat.

B. Evolusi Kampung Menjadi Bandar
Bandar-bandar di alam Melayu pada awalnya adalah perkampungan-perkampungan yang dibangun di pinggir sungai atau pada bibir pantai. Beberapa kampung kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan sehingga menarik orang-orang dari kampung lainnya untuk berdatangan. Kampung yang pada awalnya terdiri atas beberapa kelompok masyarakat kini didiami oleh beragam suku, asal, dan adat yang berbeda. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *