Saujana Perkampungan Melayu Riau

Dermaga Tua di Negeri Pujud, Rokan Hilir (foto: guruku.kosabudaya.id)

1. Pedalaman
Pedalaman pada dasarnya merupakan kampung baru yang tumbuh dari teratak dan dusun. Kawasan ini berada atau dibuka di hulu-hulu sungai sebagai oposisi dari bandar yang berada di hilir. Pedalaman dihuni oleh kelompok-kelompok kecil yang berasal dari satu keluarga yang sama sehingga memiliki ikatan kekerabatan dan perkauman yang kuat. Pemukiman di pedalaman berupa pondok-pondok kecil dengan fasilitas umum yang masih terbatas. Pedalaman juga menghasilkan buah-buahan untuk memenuhi keperluan kampung dan bandar yang berada di hilir.

2. Kampung
Kampung merupakan kelanjutan dari pedalaman yang berkembang secara evolutif. Kawasan ini berada di antara pedalaman di hulu dengan bandar yang dihilir sekaligus penghubung kedua kawasan tersebut. Kampung terdiri atas beberapa dusun yang dihuni dari berbagai kelompok masyarakat yang tidak lagi satu keluarga atau keturunan yang sama. Pemukiman telah dibangun permanen dengan rumah-rumah yang disusun berbanjar-banjar. Fasilitas umum seperti masjid dan balai adat telah tersedia sebagai milik bersama. Pemimpin kampung dan struktur sosial kemasyarakatan lainnya telah berjalan dengan baik.

Bacaan Lainnya

3. Bandar
Bandar merupakan perkembangan pada salah satu kampung yang terdapat pada negeri, rantau, atau kerajaan. Kawasan ini ditempati beragam puak yang berasal dari berbagai kampung ataupun negeri sehingga ikatan kekerabatan tidak lagi sekuat kampung ataupun pedalaman. Penduduk bandar akan semakin padat sehingga menjadi pusat perdagangan yang mempertemukan pedalaman dan kampung sekaligus sebagai pintu gerbang dengan bandar yang lain.

Bandar bisa menjadi ibu kota kerajaan ataupun hanya sebagai pusat perdagangan. Jika menjadi ibu kota kerajaan, kawasan ini terdapat pusat pemeritahan seperti istana dan mahkamah, pendidikan seperti sekolah, dan pusat pengembangan agama Islam seperti  madrasah.  Jika menjadi pusat perdagangan, kawasan bandar terdapat fasilitas pendukung perdagangan seperti pasar dan pelabuhan. Pemukiman penduduk tidak lagi terpusat di bibir pantau atau pinggir sungai seperti pedalaman dan kampung, tetapi telah berkembang secara berkelompok pada kawasan-kawasan yang jauh dari darat.

C. Saujana Perkampungan
Bentang ruang saujana perkampungan daratan dan pesisir tersusun atas unsur-unsur ekologi sosial dan ekologi fisik. Ekologi tersebut dapat berupa pemukiman penduduk, peladangan, hutan, sungai, pantai, laut, bukit, dan lainnya. Keseluruhan ekologi dapat dilihat dari empat kawasan di dalam sistem hutan-tanah yaitu tanah perkampungan, rimba, tanah peladangan, dan kawasan perairan. Setiap kawasan mengandung unsur-unsur saujana lainnya yang menjadi pembentuk saujana perkampungan secara menyeluruh.

1. Perkampungan Daratan
Perkampungan daratan menjadikan sungai sebagai pusat perkampungan. Pemukiman dibangun memanjang pada tebing yang terdapat pada rantau-rantau di sepanjang sungai. Pemilihan kawasan rantau dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengembangan permukiman dan menjaga kekerabatan antar anggota masyarakat. 

a) Tanah Perkampungan 
Tanah perkampungan berada pada rantau-rantau di sepanjang aliran sungai. Di dalam tanah perkampungan terdapat unsur-unsur saujana berupa pemukiman beserta dengan fasilitas umum seperti masjid, surau, balai adat, dan lainnya, serta tanah perkuburan dan padang pengembalaan. Rumah-rumah dibangun berpanggung menghadap ke sungai sehingga sungai menjadi halaman sebagai tempat bermain. 

Pengembangan perkampungan atau pembangunan pemukiman baru dilakukan di hulu-hulu sungai pada kawasan rantau yang lain. Kawasan tanjung atau teluk dijadikan sebagai tanah perladangan atau perkebunan. Sehingga secara keseluruhan, saujana tanah pekampungan akan tampak berjejer dan saling bertautan antara ladang dan kebun dengan pemukiman penduduk. 

b) Rimba
Saujana rimba berada di hulu sungai atau jauh terbentang di darat berdekatan dengan ladang ataupun kebun. Saujana ini berupa rimbo gano (rimba raya, hutan lebat) dengan kayu-kayu besar yang belum tersentuh oleh manusia. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *