Sejarah Peradaban Melayu pra-Islam 

Candi Muara Takus di IV Koto Kampar, Kampar, Riau. (foto: kosabudaya.id)

A. Pengertian
Peradaban Melayu pra-Islam adalah peradaban masyarakat Melayu sebelum kedatangan Islam di Riau. Bentang sejarah peradaban ini dimulai sejak kemunculan bangsa Melayu di kepulauan Nusantara hinggga kedatangann Islam sekitar abad ke-7 atau ke-14 Masehi. Sepanjang sejarah tersebut terdapat beragam peristiwa sejarah yang mengisi dan mewarnai peradaban Melayu pra-Islam.

Catatan sejarah Melayu pra-Islam diketahui dari sumber-sumber sejarah yang dilakukan pengkajian dan analisis. Sumber sejarah tersebut dapat dikelompokan dalam tiga jenis yaitu:

Bacaan Lainnya

• arkeologis
• naskah kuno
• sejarah lisan

Arkeologis dapat berupa penemuan atau peninggalan cagar budaya seperti prasasti, candi, artefak, dan makam yang berkaitan dengan peradaban Melayu pra-Islam. Contoh prasasi misalnya prasasti Kedukan Bukit Palembang (683 M), prasasti Talang Tuwo Palembang (684 M), prasasti Kota Kapur Pulau Bangka (686 M), dan prasasti Karang Berahi Meringin Jambi (686 M). Artefak seperti kapak perimbas, kapak penetak, lancipan, dan alat serpih yang ditemukan di Logas Kuantan. Candi yaitu Candi Muara Takus di Kampar, Candi Sintong di Rokan Hilir, Padang Candi dan Bukit Candi di Kuantan. Makam seperti makam Putri Kaca Mayang di Siak, makam Putri Tujuh di Dumai, makam Dara Sembilan di Bengkalis, dan makam Putri Sembilan di Pulau Rupat.

Naskah kuno berupa naskah-naskah tua yang menerangkan catatan atau peristiwa sejarah. Isi naskah umummya disampaikan dalam bentuk puisi. Contoh naskah kuno yang banyak mengisahkan tentang sejarah kerajaan-kerajaan Melayu pra-Islam adalah Kitab Kertagama. 

Sejarah lisan merupakan sejarah yang dituturkan secara lisan secara turun-temurun. Sejarah ini dapat berupa tombo, cerita rakyat seperti legenda, mitos, dan hikayat. Sebagian sejarah lisan telah dokumentasikan dalam bentuk buku, sebagian lagi masih tersimpan dalam ingatan-ingatan kolektif komunal masyarakat. Contoh sejarah lisan misalnya Tombo Lubuk Jambi, Tombo Cerenti, cerita rakyat seperti legenda Putri Kaca Mayang, Putri Tujuh, Putri Hijau dan lainnya.   

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *