Seni Pertunjukan Melayu Riau

Gambus digunakan dalam tari kreasi rentak bulian (foto: guruku.kosabudaya.id)

Pemain randai semuanya harus laki-laki, sedangkan untuk  peran wanita dilakonkan oleh laki-laki yang memakai pakaian perempuan yang disebut bujang gadi. Pakaian pemain umumnya mengenakan pakaian sehari-hari atau saat ini sering menggunakan seragam randai

Pada umumnya irama lagu-lagu randai menggunakan irama yang sama. Liriknya berbentuk pantun yang selalu berubah, muncul secara improvisasi berdasarkan situasi atau keadaan saat randai dipertunjukkan. Misalnya, jika penyanyi randai melihat seorang gadis berbaju merah yang menarik perhatiannya. Maka, pantun nyanyian akan menyentil gadis tersebut. Judul irama juga tidak berhubungan dengan lirik lagu atau tema yang disajikan. Irama lagu randai yang umum dikenal misalnya Panjek-panjek Tabulusui, Cigak Bugial, Tanjuang Putui, Jambu Mera, Salah Sangko, Bungo Satangkai, Angin Malam, Olang Binti, dan Binjek-binjek. 

Bacaan Lainnya

Randai mempunyai struktur persembahan yang terbagi dalam lima bagian, yakni perarakan masuk, persembahan (prolog), lakon, nyanyian dan musik, dan ditutup perarakan keluar. Perarakan masuk dilakukan saat pemain dan pemusik randai masuk ke dalam laman randai secara beriringan dalam satu barisan. Para pemain kemudian membentuk suatu lingkaran dan pemain musik keluar dari barisan lalu menuju tempat yang  telah disiapkan. 

Prolog dalam randai berbentuk tarian dan nyanyian yang berfungsi sebagai pengantar dari jalan cerita. Lakon berupa dialog tanpa naskah atau hanya improvisasi pelakon yang disesuaikan dengan garis-garis besar jalan cerita. Lakon disusun dalam beberapa babak dan setiap babak diakhiri dengan nyanyian, sedangkan perarakan keluar dilakukan setelah pertunjukan  selesai, yang dilakukan seperti perarakan masuk.

b) Bangsawan
Cerita-cerita dalam bangsawan sering mengangkat kisah tentang lingkungan istana. Para pemain berlakon di atas panggung yang dilengkapi layar berlapis (layar stret). Layar-layar yang digunakan dihiasi dengan gambar istana, taman, hutan dan saujana alam. Hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan situasi sebuah kisah terjadi. Misalnya, jika suatu peristiwa terjadi di istana, maka layar ditampilkan berupa gambar istana.

Penyajian bangsawan umumnya dilakukan pada malam  hari dalam upacara-upacara daur hidup, hari besar agama Islam, dan peringatan kemerdekaan Indonesia. Cerita yang sering diangkat, misalnya cerita Hang Tuah Lima Bersaudara, Sultan Mahmud Mangkat Di Julang, 1001 Malam, Rakyat Melayu, Laksamana Bintan Dongeng India dan Cina, dan Hikayat Melayu. Setiap cerita terbagi dalam beberapa babak yang diselingi dengan selang waktu untuk menceriterakan apa yang akan terjadi pada babak berikutnya. Sesuai dengan namanya, yaitu bangsawan, kostum dan tata rias yang dipakai menyerupai orang-orang di kalangan bangsawan. 

Lagu pengiring biasanya berupa lagu-lagu yang sering dinyanyikan dalam joged atau tari zapin seperti Stambul Dua, Stambul Opera, dan Dondang Sayang. Alat musik yang disertakan adalah biola, akordeon, gendang, gong dan tambur. 

Tokoh utama terdiri dari Sri Panggung, wira, pelawak jenaka, raja, jin, nenek kebayan, inang, dayang-dayang, pengawal, hulubalang, dan menteri. Sri Panggung diperankan oleh pemain tercantik sekaligus diplot sebagai primadona panggung. Wira heroik yang disebut sebagai anak muda. Pelawak jenaka yang dikenal sebagai khadam, raja yang adil dan raja yang zalim, serta tokoh jin. 

c) Tonel
Penamaan tonel berasal dari bahasa Belanda het toneel. Istilah ini berarti “pertunjukan teater.” Tonel berkembang di Riau sejak pada masa pendudukan Belanda. Dalam kisah-kisah yang dimainkan, komedi atau kelucuan menjadi bagian penting dari setiap pertunjukan tonel, baik dari sisi improvisasi para pemain maupun karakter tokoh atau cerita yang ditampilkan.

Budaya humor dalam pertunjukan Melayu dapat pula dilihat pada seni pertunjukan tradisional lainnya seperti bangsawan, mendu, mamanda, dan randai Kuantan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *