Seni Pertunjukan Melayu Riau

Gambus digunakan dalam tari kreasi rentak bulian (foto: guruku.kosabudaya.id)

Pertunjukan koba ditampilkan pada malam hari hingga menjelang subuh. Apabila dalam satu malam cerita yang disajikan belum selesai, maka koba dilanjutkan pada malam berikutnya, sehingga seringkali untuk menamatkan sebuah cerita memerlukan waktu hingga enam malam. Cerita koba yang terkenal misalnya Koba Panglimo Awang, Koba Malin Deman, Koba Gadih Mudo Cik Nginam, Koba Panglimo Dalong, dan Koba Dang Tuanku.

Koba Panglimo Awang berkisah tentang tiga beradik anak-anak dari raja Negeri Ledong. Ketiga beradik tersebut adalah Panglimo Nayan, Panglimo Awang, dan Panglimo Komih. Ketiganya kemudian berperang melawan Ongku Rajo Sulong, raja perkasa tapi buruk rupa untuk memperebutkan gadis cantik yang bernama Anggun Cik Suri.

Bacaan Lainnya

Koba Malin Deman mengisahkan tentang Tuanku Ajo Tuo dan Puti Mayang Sari di Banda (Bandar) Mua yang sudah lama menikah tetapi tidak juga dikaruniai anak. Atas karunia Yang Kuasa, keluarga ini kemudian mempunyai anak yang diberi nama Malin Deman. Pada umur 15 hari diadakan upacara turun mandi, namun apa daya anak tersebut meluncur ke dalam sungai dan hilang. Ajo Mudo yaitu adik Tuanku Ajo Tuo pergi menjala dengan jolo suto (jala sutera), maka ditemukanlah Malin Deman dalam jala tersebut. Malin Deman tumbuh dengan baik dan akhirnya menikah dengan seorang putri dari kayangan.

b) Nyanyi Panjang
Nyanyi panjang adalah sastra lisan yang disajikan dengan dilagukan atau dinyanyikan. Istilah nyanyi panjang mengandung dua kata yaitu “nyanyi” bermakna bentuk persembahan dan “panjang” bermakna waktu yang diperlukan dalam penyampaian. Menamatkan sebuah cerita dalam nyanyi panjang biasanya membutuhkan waktu lebih dari satu malam. Penyaji sastra lisan ini disebut sebagai tukang cerita nyanyi panjang atau tukang nyanyi. 

Lirik nyanyi panjang berbentuk prosa lirik atau prosa berirama seperti puisi tradisional bebas. Setiap baris terdiri dari tiga hingga enam suku kata yang membentuk menjadi empat sampai tujuh kata. Hal ini akan mempermudah tukang cerita menyanyikan cerita. Alur cerita kadang juga diungkapkan melalui pantun.

Struktur cerita terbagi dalam tiga peristiwa besar yaitu kelahiran (pengenalan), pengembaraan dan penyelesaian. Tokoh utama selalu berwatak kepahlawanan yang memiliki kesaktian luar biasa dan selalu menang dalam peperangan. Setiap isi cerita dipenuhi tunjuk ajar, hukum adat, sedikit kisah percintaan, dan selalu berakhir bahagia. 

Beberapa cerita nyanyi panjang yang terkenl adalah adalah Sutan Paminggei atau Buwung Pedendang, Bujang Si Undang Bujang Si Kubin, Lanang Bisai atau Tunggal  Dagang,  Bujang Tan Domang, Malim Bungsu, Helang Sopan Sayang Terbuang, Balam  Penganjur,  Mogek Bimbang,  Kerja Intan, Bujang Si Gagak, Gandar Bujang, Bujang Tianang, Landak Gunja, Tuk Lanang Jaya, Pinang Peribut, dan Sialang Pepat.

Salah satu cerita di dalam nyanyi panjang adalah Bujang Tan Domang. Cerita ini berkisah tentang Raja Alam bertakhta di negeri Tanah Johor. Sang permaisuri, Putri Mayang melahirkan tiga orang anak. Dua putri dan satu putra: Putri Embun Putih, Putri Lindung Bulan, dan seorang putra bernama Bujang Tan Domang. Putra tersebut sangat luar biasa yang digambarkan, “bagai ditiup anak malaikat, bagai dituntun anak bidadari.” 

Kelahiran Bujang Tan Domang dirayakan secara besar-besaran. Hal ini menyebabkan Raja Garuda yang bersemayam di Lawang Langit tiba-tiba menyerang negeri sambil melahap rakyat Johor. Raja Alam menyembunyikan putra-putrinya, dan kemudian menentang Raja Garuda. Namun, kekuatan mereka tidak sepadan. Raja Garuda menyambar Raja Alam dan permaisuri, serta menerbangkan mereka sampai ke lawang langit.

c) Syair
Pembacaan syair atau bersyair umumnya dilaksanakan pada majelis perkawinan dan sunat rasul. Syair digemari karena cerita yang menarik dan mengandung berbagai nasihat dan petuah. Sisi lain yang tak kalah penting adalah irama dan gaya pembacanya yang beragam dan mudah dipahami. Isi syair yang dipertunjukkan umumnya berkisah tentang kepahlawanan, sejarah kerajaan, perjalanan hidup seseorang, selain nasihat-nasihat dan ajaran agama. Contoh syair yang sering dipertunjukan adalah Surat Kapal, Selendang Delima atau Siti Zubaidah, dan Syair Perang Siak.

Pertunjukan Syair Surat Kapal menjadi bagian dari tahapan perkawinan Melayu di Inderagiri Hulu terutama Rengat. Syair ini mengisahkan perjalanan kedua mempelai sejak meminang hingga menikah. Kapal yang dimaksud dalam syair adalah simbol perjalanan dalam mengarungi biduk kehidupan yang penuh dengan tantangan berupa ombak dan gelombang. Pembacaan syair dilakukan oleh seorang pembaca syair sekaligus penulis syair tersebut. Syair dibawakan dengan cara didendangkan atau dinyanyikan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *