Tokoh-tokoh Pejuang Riau Masa Kolonial

Tuanku Tambusai. (foto: dok. kemensos)

A. Pengertian
Kolonial atau penjajahan merupakan usaha mengembangkan kekuasaan suatu negara di luar wilayah negara tersebut. Kolonial bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Kolonial menganut sistem penindasan yang memungkinkan suatu bangsa  menjajah terhadap bangsa yang lain.

Kolonial di Riau dimulai pada saat Portugis menaklukan Kesultanan Malaka pada 1511 M. Keruntuhan Kesultanan Malaka menjadikan Portugis sebagai penguasa baru di Selat Malaka yang kaya akan sumber daya alam, pusat pengembangan agama Islam, dan pusat lalu lintas perdagangan dunia. Kolonialisme Portugis bertahan lebih kurang 130 tahun (1511- 1641 M). 

Bacaan Lainnya

Bangsa Belanda memulai kolonialisme melalui Perserikatan Dagang Hindia Timur (VOC). VOC berhasil menyingkirkan kekuatan Portugis yang sebelumnya menguasai perdagangan di Asia-Eropa. Pada 1637 M, Belanda menawarkan perjanjian kepada kemaharajaan Melayu yakni Kesultanan Johor-Riau (perwaris selanjutnya dari Kesultanan Malaka) untuk bergabung dalam satu kekuatan dalam mengusir Portugis dari Malaka.

Bangsa Inggris memasuki alam Melayu dengan menguasai Singapura pada 1819. Hal ini menjadikan Inggris sebagai pengontrol jalur perdagangan Selat Malaka dan secara perlahan menggerus pengaruh Belanda. Konflik kepentingan Belanda dan Inggris melahirkan perjanjian Traktat London pada 17 Maret 1824. Perjanjian ini membagi wilayah kemarajaan Melayu menjadi dua bagian. Wilayah Riau menjadi jajahan Belanda.

Hindia-Belanda menyerah Jepang pada 1942 M. Sejak saat itu, Jepang mengambil alih kekuasaan Belanda dan menjadi penjajah selanjutnya di bumi Melayu hingga kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.  

B. Tokoh Pejuang Masa Kolonial
Sejak abad ke 16 hingga abad ke 20, terdapat empat bangsa asing yang menanamkan kolonialisme di tanah Melayu. Dalam rentang masa kolonial tersebut, terdapat peninggalan-peninggalan situs dan tokoh pejuang Melayu Riau yang tersebar diberbagai daerah. Dikutip dari buku Budaya Melayu Riau untuk SD/MI Kelas VI (2004) yang ditulis oleh Derichard H. Putra, berikut sebagian tokoh pada masa kolonial yang terdapat di Riau.

a) Sultan Syarif Kasim II
Sultan Syarif Kasim II bergelar Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin adalah Sultan Siak Sri Inderapura ke-12. Sejak dinobatkan memimpin Kerajaan Siak, ia dengan tegas menyatakan Kerajaan Siak berkedudukan sejajar dengan Belanda. Hal ini tidak seperti isi kontrak perjanjian antara Kesultanan Siak dengan Belanda yang menyatakan bahwa Siak adalah milik Kerajaan Belanda yang dipinjamkan kepada sultan.

Pada saat Indonesia Merekda, Sultan Syarif Kasim II menyumbakan kekayaannya kepada Republik Indonesia sebesar 13 juga gulden Belanda. Ia juga menyerahkan mahkota kerajan Siak Sri Inderapura yang terbuat dari berlian (saat ini disimpan di Museum Nasional Jakarta), dan harta-harta bernilai lainnya. Selain itu, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan hutan-tanah Kerajaan Siak Sri Inderapura yang di dalamnya terkandung milyaran barel minyak bumi. 

Sultan Syarif Kasim II dianugerahi pahlawan nasional pada 6 November 1998. Namanya juga diabadikan sebagai bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, dan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska). 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *