Tokoh-tokoh Pejuang Riau Masa Kolonial

Tuanku Tambusai. (foto: dok. kemensos)

b) Tuanku Tambusai
Tuanku Tambusai berperang melawan kolonial Belanda yang hendak menguasai negeri Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Riau. Ia membangun benteng pertahanan rakyat yaitu Benteng Tujuh Lapis di negeri Dalu-dalu, Tambusai Rokan Hulu. Benteng tersebut dibangun dari aur berduri yang sulit ditembus oleh Belanda. Kegigihan Tuanku Tambusai membuat Belanda menjulukinya De Padriesche Tijger van Rokan (Harimau Paderi dari Rokan). 

Tuanku Tambusai lahir di negeri Dalu-dalu Kerajaan Tambusai pada 5 November 1784, dan wafat dan dimakamkan di Kampung Rasah, Seremban Negeri Sembilan Malaysia pada 12 November 1882. Kedua orang tunya berasal dari Rokan Hulu. Ibunya bernama Munah, berasal dari Negeri Tambusai, dan ayah bernama Imam Maulana Kali, berasal dari Negeri Rambah. Ayahnya merupakan seorang qadhi Kerajaan Tambusai.

Bacaan Lainnya

Tuanku Tambusai dianugerahi pahlawan nasional pada 7 Agustus 1995. Namanya diabadikan sebagai nama pergurian tinggi di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, dan bandara Tuanku Tambusai.

c) Muhammad Abdul Jalil Muzaffar Syah
Muhammad Abdul Jalil Muzaffar Syah atau Tengku Buang Asmara adalah Sultan Kerajaan Siak Sri Inderapura yang mengusir kolonial Belanda pada masa kepemimpinannya 1746-1760 M. Ia memimpin perlawanan terhadap Belanda pada Perang Guntung di Selat Guntung. Perang antara keduanya pecah karena Belanda terus berupaya merebut kekuasaan dan pengaruh di Selat Malaka. Untuk mengenang jasanya, Pemerintah telah mengusulkan Tengku Buang Asmara sebagai Pahlawan Nasional.

d) Tengku Sulung
Tengkuh Sulung merupakan pemimpin perjuangan rakyat Reteh melawan Belanda dalam Perang Reteh. Perang besar ini terjadi pada 9 Oktober-18 November 1858. Panglima Besar Retih Tengku Sulung, penerima anugerah bintang mahaputera pada 10 November 2000.

e) Gandulo Dt Tabano 
Gandulo Dt Tabano adalah seorang tokoh agama, adat sekaligus pejuang yang gigih menentang penjajahan Belanda.Ia lahir sekitar tahun 1850 (sebagian menyebut 1869) di Kampung Uwai Kenegerian Limo Koto Kampar. Gandulo Dt. Tabano wafat pada 11 November 1898 M di Banjar Kampung Godang Bangkinang. Makamnya berada di Dusun Uwai Kampung Muaro Uwai Kecamatan Bangkinang. Saat ini, Gundalo Dt. Tabano sedang diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional. 

Rujukan: Derichard H. Putra. 2024. Budaya Melayu Riau Kurikulum Merdeka untuk SD/MI Kelas VI. Pekanbaru: Penerbit Narawita
Derichard H. Putra, dkk. 2024. Budaya Melayu Riau untuk SMA/SMK/MA Kelas X. Pekanbaru: Penerbit Narawita.
Suwardi MS. 2006. Tokoh-tokoh dalam Sejarah Kepahlawanan Riau. Pekanbaru: Alaf Riau.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *