Tunjuk Ajar dalam Peribahasa dan Seloka

Pertunjukan syair. (foto: guruku.kosabudaya.id)

1. Tunjuk Ajar Bidal
Tunjuk ajar dalam bentuk bidal diungkapkan melalui perbandingan, pengajaran, dan teladan. Bidal pada dasarnya termasuk bentuk puisi lama yang terikat rima dan irama. Bidal umumnya mudah dipahami karena tersirat maksud dari bidal. Secara tradisi, bidal atau bebidal digunakan dalam  memberikan nasihat-nasihat dari orang tua-tua kepada yang mudah.

Contoh bidal seperti di bawah ini:

Bacaan Lainnya

Bagai kerakap di atas batu
hidup segan mati tak mau 

Ada ubi ada talas
ada budi ada balas

Biar lambat
asal selamat

Berjalan pelihara kaki
berkata pelihara lidah

2. Tunjuk Ajar Pepatah
Tunjuk ajar dalam bentuk pepatah diungkapkan melalui kalimat perkataan berkerat-kerat atau berpatah-patah. Tunjuk ajar dalam pepetah tidak tersirat secara langsung sehingga diperlukan penafsiran-penafsiran untuk menjelas kandungan tunjuk ajarnya.

Indah kabar dari rupa 
Bermakna berita yang tersebar biasanya lebih hebat daripada kenyataan yang sebenarnya.

Kalah membeli menang memakai 
Bermakna biarpun harganya mahal, tetapi dapat dipakai lebih lama karena berkualitas baik.

Sekali air besar, sekali tepian berubah
Bermakna setiap pergantian pemimpin selalu terdapat perubahan-perubahan.

Antan patah lesung hilang
Bermakna tertimpa berbagai musibah yang tidak kunjung usai.

Bertelingkah antan di lesung, ayam juga yang kenyang
Bermakna orang yang sepekerjaan jika berselisih faham akan merusakkan pekerjaan. Peribahasa ini juga bermakna apabila berselisih antara dua saudara orang lain yang mengambil keuntungan.

Air tenang menghayutkan
Bermakna orang pendiam tetapi memiliki banyak ilmu.

3. Tunjuk Ajar Perumpamaan
Tunjuk ajar dalam bentuk perumpamaan diungkapkan melalui perumpamaan-perumpamaan yang dapat dipahami dengan mudah. Sebagian bentuk tunju ajar ini dimulai dengan kata bagai, ibarat, laksana, bak, seperti, dan umpama, sebagian lagi tidak menggunanya tetapi tetap terkandung perumpamaan.

Bak lesung mencari antan
Bermakna perempuan yag mencari laki-laki.

Mencungkil duri dengan antan
Bermakna seseorang yang menyelesaikan perkara dengan akibat yang lebih besar dampaknya dari sebelumnya.

Bagai air di daun talas
Bermakna pendiriannya selalu berubah-ubah.

Bak ilmu padi, kian berisi kian merunduk
Bermakna tidak sombong dan selalu merendah diri.

Ibarat menegakkan benang basah
Bermakna melakukan sesuatu yang tak mungkin dilakukan.

Seperti katak dalam tempurung
Bermakna orang yang berpengetuan tidak luas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *