Upacara Perkawinan Melayu Riau

Tepung Tawar. Pengantin di Rokan Riau sedang melaksanakan upacara tepuk tepung tawar. (foto: guruku.kosabudaya.id)

9. Hari Langsung
Hari langsung atau bersanding merupakan puncak dari prosesi perkawinan. Pada hari ini dilaksanakan serangkaian upacara sebagai khatam Al-Qur’an, berarak, membuka pintu, dan bersanding

i) khatam Al-Qur’an
Khatam Al-Qur’an dilaksanakan setelah akad nikah atau sebelum bersanding. Pada umumnya dilakukan oleh pengantin perempuan, namun kadang juga dilakukan oleh pengantin laki-laki. Upacara ini bermakna bahwa pengantin telah mengkhatamkan Alquran sebagai tanda istri saleh, dan telah memahami kandungan di dalamnya sebagai pegangan dalam memasuki kehidupan berumah tangga.  

Bacaan Lainnya

ii) berarak
Berarak merupakan berjalan beriringan yang dilakukan secara bersama-sama. Pada wilayah masyarakat adat dan suku asli, rarak dikenal dengan dua jenis yaitu rarak kecil dan rarak besar. Perbedaan kedua jenis rarak tersebut terletak pada musik pengiring yang menyertainya. Rarak kecil tidak memakai gondang beredung (celempong oguang), sedangkan rarak besar disertai dengan gondang beregung. Berarak dilakukan dengan iringan gendang beregung atau musik kompang.

Pada saat berarak, pengantin perempuan berjalan dari rumah bako yang disebut maantar anak pancar menuju rumah pengantin laki-laki. Setelah bersanding di rumah pihak laki-laki, kedua pengantin kemudian berarak kembali menuju rumah pengantin perempuan. Berarak kadang dilakukan hanya oleh pengantin laki-laki menuju rumah pengantin perempuan. Di perjalanan, pengantin perempuan menanti pengantin laki-laki kemudian bersanding dan berarak dilanjutkan kembali beserta silat sebelum memasuki rumah. 

iii) membuka pintu
Pada saat memasuki rumah pengantin perempuan, pengantin laki-laki dihadang sehelai kain di depan pintu rumah. Kain penghalang dibuka dengan silat dan berbalas pantun oleh kedua belah pihak. Hal ini bermakna bahwa untuk mendapatkan pengantin memerlukan pengorbanan dan perjuangan.

iv) bersanding
Kedua pengantin duduk bersanding di pelaminan yang telah dipersiapkan. Pengantin laki-laki duduk di sebelah kanan pengantin perempuan. Hal ini bermakna bahwa pengantin laki-laki siap membimbing dan melindungi sang istri. 

10. Mengunjungi Mertuah
Mengunjungi mertua atau manjalang orang tua dilakukan oleh kedua pengantin kepada orang tua laki-laki. Prosesi ini sebagai bentuk pengabdian menantu kepada mertuanya, dan juga permintaan maaf dari pengantin laki-laki karena akan meninggalkan rumah dan tinggal di rumah pihak perempuan. Pada saat menyembah mertua, menantu perempuan membawa rantangan yang berisi nasi dan kue-mueh.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *