Cerita Rakyat Asal Mula Nama Bengkalis

Buku Cerita Rakyat Daerah Riau. (foto: folklor.kosabudaya.id)

“Pergilah nak… Jika itu memang sudah pilihan dikau,” kata emaknya suatu hari.

“Tapi ingat nasehat emak. Jauh berjalan banyak yang nampak, lama hidup banyak dirasa. Dan jika keinginanmu telah tercapai, ingat emak di kampung. Bukankah setinggi-tinggi apapun bangau terbang akan kekubangan juga,” nasihat emak ikan bilis kepada anaknya.

Bacaan Lainnya

“Ya emak… nasihat emak akan bilis ingat baik-baik.”

Besoknya berangkatlah bilis menuju Selat Melaka.

***

Sementara itu Pak Tuo sang nelayan sedang menebarkan jalanya di tengah laut yang sunyi. Malam itu tampaknya nasib Pak Tuo tak begitu baik. Tak seekor ikan pun berhasil ia tangkap. Sementara tubuhnya semakin menggil panas dingin. Ia menyesal tak mendengarkan perkataan istrinya.

Tiba-tiba dalam penyesalannya. Pak Tuo dikejutkan oleh suara ribut. Rupanya telah terjadi suatu peristiwa tabrakan yang dahsyat. Hiu yang datang dari Selat Melaka bertabrakan dengan ikan bilis yang datang dari Parit Bingkuang. Mereka bertabrakan di antara Selat Malaka dan Selat Bangka tidak jauh dari sampan Pak Tuo.

Kedua ikan itu terlibat perdebatan yang seru, saling menyalahkan. Tapi karena mereka mempunyai iktikad yang baik untuk menyelesaikan sengketa itu, perdebatan itu pun berubah menjadi pembicaraan yang hangat. Percakapan mereka didengar baik-baik oleh Pak Tuo.

 “Aduh sakitnya,” kata ikan bilis.

“Kenapa?” tanya ikan hiu.

“Badanku bengkak, terantuk ekor dikau,” keluh ikan bilis lagi.

 “Bengkak, Lis?” tanya hiu khawatir.

“Iya!” jawab ikan bilis.

“Apanya yang bengkak, Lis?” tanya hiu lagi.

Kedua ikan itu lalu istirahat sejenak. Mereka bercakap-cakap panjang lebar, dan akhirnya mereka saling mengerti bahwa keduanya sama-sama hendak pergi merantau. Ikan bilis dari Selat Bangka hendak ke Selat Melaka dan sebaliknya ikan hiu dari Selat Melaka hendak ke Selat Bangka.

Percakapan mereka terhenti ketika keduanya sepakat untuk pulang ke negeri masing-masing.

“Bukankah emak kita sama-sama menunggu kita di rumah,” kata ikan hiu.

“Kalau bukan kita siapa lagi yang akan membela dan menjaga beliau,” sambung ikan bilis lagi.

Sementara itu, setelah Pak Tuo yang mendengar percakapan tersebut langsung pulang. Sesampai di rumah, ia langsung bercerita kepada istrinya dan masyarakat sekitar di Parit Bengkuang. Karena ada peristiwa yang mengejutkan ini maka orang-orang di sana, sepakat memberi nama daerah tersebut Bengkalis yang berasal dari kata bengkak dan lis. Sejak kejadian itu, maka daerah tersebut bernama Bengkalis, yang juga dikenal dengan Negeri Junjungan atau Kota Terubuk***

Lihat versi lengkap asal mula nama Bengkalis melalui tautan ini.

Cerita dikutip dari buku:
Derichard H. Putra, dkk. 2007. Cerita Rakyat Daerah Riau. Pekanbaru: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar