Jenis-jenis Pakaian Melayu Riau

Pakaian Harian Melayu. Tim Muhibah Unversitas Riau menggunaan pakaian harian Melayu Riau dalam visualiasi batobo di Universitas Utara Malaysia (UUM). (foto: kosabudaya.id)

A. Pakaian Melayu Riau
Pakaian Melayu atau baju Melayu adalah pakaian tradisional yang digunakan oleh orang Melayu dalam berbagai aktivitas sosial budaya. Pakaian Melayu telah digunakan oleh orang Melayu sejak masa lampau, yang diwariskan dari dari generasi ke generasi berikutnya. Pakaian ini menggambarkan kepribadian orang Melayu dan menjadi bagian dari kekayaah khasanah budaya yang harus dilestarikan.

Pakaian Melayu memiliki ciri khas tertutup, panjang, dan longgar. Selain itu, pakaian Melayu juga tampak sederhana. Hal ini menggambarkan nilai-nilai kesopanan dan kesederhanaan yang dijunjung tinggi oleh orang Melayu.Perancangan pakaian Melayu juga harus berlandaskan nilai dan norma yang berlaku dalam budaya Melayu. Nilai dan norma tersebut tercermin dalam keindahan bentuk dan motif-motif yang digunakan. 

Bacaan Lainnya

Syarat pakaian Melayu yang baik adalah memiliki  kecantikan seri pantai dan kecantikan seri gunung. Kecantikan seri pantai adalah keindahan pakaian yang dilihat dari dekat, dan kecantikan seri gunung adalah keindahan pakaian dilihat dari jauh. Kecantikan seri pantai berkaitan dengan bentuk fisik atau rancangan dari pakaian tersebut, sedangkan kecantikan seri gunung berkaitan dengan makna-makna yang terkandung dalam motif dan aksesoris yang digunakan. 

B. Jenis Pakaian
Pakaian Melayu dibedakan dalam dua jenis yaitu baju kurung dan baju kebaya. Kedua jenis baju dibuat longgar pada ujung lengan, perut, dan dada, sebagian diberi kolar atau kerah, dan sering diberi hiasan berupa rendah (khusus untuk perempuan). Beberapa bagiannya dihiasi sulaman berwarna keemasan. 

Baju kurung dan baju kebaya sering digunakan untuk menghadiri berbagai upacara resmi. Baju kurung dipadukan dengan kain songket, yaitu kain samping untuk laki-laki dan kain bawahan untuk perempuan. Kaum perempuan juga memadukan baju kurung dan kebaya dengan penutup kepala berupa tudung lingkup dan lainnya.

1.   Baju kurung 
Baju kurung terdiri atas baju kurung teluk belanga dan baju kurung cekak musang. Kedua jenis baju kurung ini dipakai oleh laki-laki dan perempuan. Perbedaan bentuk pakaian tersebut adalah baju kurung perempuan memiliki kedalaman hingga ke lutut, alas leher sempit dan tidak memiliki saku. Baju kurung laki-laki memiliki kedalaman hingga pinggul atau satu jengkal di atas lutut, alas leher melebar, dan dilengkapi dua dan tiga saku. Terdapat dua jenis baju kurung, yaitu baju burung teluk belanga dan baju kurung cekak musang. 

a)    Baju Kurung Teluk Belanga
Baju kurung teluk belanga mempunyai leher berbentuk bulat dan belahan di bagian depan yang diberi satu anak kancing. Pada keliling leher baju dilapisi dengan kain lain dan dijahit yang disebut sembat halus, sedangkan pada bagian pinggiran dijahit tulang belut halus. Pada ujung belahan dibuatkan tempat untuk mengancingkan baju yang disebut rumah kancing dengan menggunakan jahitan benang yang dinamakan insang pari

Lengan baju teluk belanga dibuat panjang dan longgar pada bagian ujung (tidak berkancing), berkekek sapu tangan atau berkekek gantung. Potongan badan lurus dan mengembang di bagian bawah. Baju teluk belanga memiliki dua kantung baju yang dipasang pada bagian bawah.

b) Baju Kurung Cekak Musang
Baju kurung cekak musang hampir sama dengan baju kurung teluk belanga. Perbedaan terletak pada bagian leher yang diberi kolar selebar dua jari, tiga saku baju yaitu 1 pada bagian atas sebelah kiri, dan dua pada bagian bawah, dan lima anak kancing pada bagian depan. Kaum laki-laki dan perempuan Melayu memakai baju kurung cekak musang ini ke acara resmi.

2. Baju Kebaya
Baju kebaya khusus dipakai oleh kaum perempuan. Baju ini memiliki beberapa jenis yaitu baju kebaya labuh dan baju kebaya pendek.

a) Baju Kebaya Labuh
Bentuk baju kebaya labuh seperti kemeja panjang yang memiliki kedalaman hingga lutut. Pada bagian bawah baju agak melebar dan menyerupai bentuk buah labu sehingga disebut kebaya labuh . Bagian depan baju dilengkapi dengan anak kancing tiga atau lima buah. Baju dipadukan dengan kain songket hingga ke mata kaki. Baju ini pada awalnya dipakai oleh kaum perempuan di lingkungan kerajaan.

b) Baju Kebaya Pendek
Baju kebaya pendek memiliki kedalaman hingga pinggul. Hal ini yang membedakan dengan baju kebaya labuh. Baju ini diberi hiasan payet pada beberapa bagian, sehingga tampak anggun dikenakan oleh anak gadis. Bawahan baju menggunakan kain songket hingga mata kaki, yang dibuat seperti rok. Pakaian ini sering digunakan saat menghadiri majelis-majelis setengah resmi seperti pernikahan, sunat rasul, dan turun mandi.

Rujukan:
Elmustian Rahman, dkk. 2012. Ensiklopedia Kebudayaan Melayu Riau. Pekanbaru: Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan Universitas Riau.
Derichard H. Putra, dkk. 2024. Budaya Melayu Riau Kurikulum Merdeka untuk SMP/MTs Kelas VII. Pekanbaru: Penerbit Narawita.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *