Nyanyian Pengantar Tidur “Dundung”

Dundung Talang Mamak. (foto: guruku.kosabudaya.id)
  1. Pantun pada teks dundung ada dua jenis, yaitu pantun yang terdiri dari empat baris satu bait dan pantun yang terdiri dari enam  dan delapan  baris satu bait;
  2. Pantun   yang   lebih dari empat baris dalam satu bait seperti: pantun pada Dundung wakil pantun ke-2 (dua) terdiri dari enam baris; dundung dijalanan pantun ke-3 (tiga) dan ke-7 (tujuh) terdiri dari enam baris; dan   dundung   bamuda/batandang (percintaan)   pantun ke-7 (tujuh) terdiri dari delapan baris;
  3. Larik pantun pada teks Dundung ada yang terdiri dua periodus dan ada yang lebih;
  4. Tiap periodus ada yang terdiri dari dua kata dan ada pula yang lebih;
  5. Pola sajak (rima) akhir pantun yang terdiri dari empat baris satu bait, berupa sajak berselang (a-b-a-b), sedangkan pantun yang terdiri dari enam baris satu bait seperti pantun ke-2 (dua) pada Dundung wakil pola sajaknya adalah (a-b-c-a-c-b), pantun ke-7 (tujuh) pada Dundung di jalanan, pola sajaknya adalah (a-b-c-a-b-c).

Nijatuh da mandarai da bunga da murantih
Ni kan dirantak ungka juga tangah hari
Ya kalau ni bacarai jengan da kakasih
Jangan ni kan lupa nak di langkan nari

Jatuh berderai bunga meranti
Dia kan digoyang monyet juga tengah hari
Ya kalau bercerai dengan kekasih
Jangan lupa sebutkan kebaikannya

Bacaan Lainnya

Tu daun nannas de daun limpata
Dilipatjuga mangka disunting
Nak tuan amas kami da tambaga
Mana kan dapat kita sama kuning

Itu daun nanas daun limpata
Dilipatjuga maka dipetik
Mau tuan emas kami tembaga
Mana kan dapat kita sama kuning

Tu daun nannas de daun limpata
Dilipatjuga mangka disunting
Nak tuan amas kami da tambaga
Mana kan dapat kita sama kuning

Itu daun nanas daun limpata
Dilipatjuga maka dipetik
Mau tuan emas kami tembaga
Mana kan dapat kita sama kuning

Padi di lambah liau mataparun
Kut nyanya balam situ ku inggirkan
Niatku ada sampai ya nang balum
Siang kuk malam kami de pikirkan

Padi di lembah beliau perapian
Kalau dia balam di situ kuletakkan
Niatku ada sampai yang belum
Siang atau malam kami pikirkan

Lau anak gagak di punggur tinggi
Lau de marilang dipanjat api
Jengan anak bapak nang surang ini
Tunggang Hang de harani mati

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *