Berandam dalam Upacara Perkawinan Melayu Riau

Mandi Damai dalam upacara pernikahan Melayu Riau. Gambar diperagakan model dalam Seminar Upacara Adat Melayu Riau.(foto: kosabudaya.id)

BERANDAM adalah mencukur bulu-bulu tertentu dibagian badan jasmani calon istri dan calon suami dalam upacara perkawinan Melayu Riau. Mencukur dilakukan terhadap bulu roma yiatu bulu dibagian wajah, bulu-bulu bagian tengkuk, dan bulu di bagian lain.

Pelaksanana berandam dimaksudkan untuk memelihara dan membentuk kecantikan secara zahir dan batin bagi calon istri dan calon suami yang akan melaksanakan pernikahan dan perkawinan, sebagai usaha membersihkan daki dunia dan dan akhirat. Berandam juga bermakna sebagai simbol atau lambang dalam rangka persiapan diri calon pengantin perempuan untuk berumah tangga.

Bacaan Lainnya

Berandam dilaksanakan apabila upacara memagar tabak sudah selesai dan dilaksanakan di samping tabak tersebut. Tabak adalah kue dan pulut yang sudah di kukus lalu dimasukkan ke dalam cawan (piring). Keberadaan tabak merupakan salah satu syarat dalam pelaksanaan berandam.

Peralatan berandam yang diperlukan adalah beras yang sudah ditumbuk menjadi tepung kemudian diaduk dengan air yang dinamakan tepung tawar, bahan perenjis terdiri dari 3 (tiga) macam daun perenzis yaitu daun tawar (setawo), daun sedingin, daun tanduk rusa (ruse). Selain itu juga disediakan 1 mangkuk tempat air untuk tepung tawar, 1 mangkuk kecil tempat beras kunyit, seperangkat peralatan berandam yaitu kain putih sekabung (2 yard) yang bermakna suatu kesucian dan kebahagian yang diselimutkan pada calon pengantin perempuan dan calon pengantin laki-laki, sepiring kecil pulut putih yang makna dipersatukan oleh satu ikatan sehati dalam rumah tangga, sepiring kecil pulut kuning yang bermakna kesuburan dan kesehatan jasmani dan rohan, sebutir telor ayam rebus yang bermakna sebagai kehalusan wajah, budi pekerti, dan benih siap yang untuk melanjutkan keturunan.

Berandam dilaksanakan pada tengah hari atau sebelum salat Zuhur (saat matahari naik). Hal ini dimaksudkan agar seri calon pengantin perempuan dan laki-laki naik tuah yang akan memancarkan seri lahiriah batiniah.

Tata cara pelaksaan berandam dilaksanakan dengan urutan-urutan berikut:
1. Menyelimutkan kain putih dan dilapiskan dengan kain sutra pada anggota badan yang tertentu bagi calon istri atau suami.

2. Melilitkan benang putih tujuh kali ke calon pengantin perempuan dan laki-laki, selesai berandam benang tersebut diputuskan dengan api lilin yang sudah terpasang selama Berandam dilaksanakan.

3. Menurunkan anak rambut pada dahi calon pengantin perempuan.

4. Merenciskan tepung tawar kepada calon pengantin perempuan dan laki-laki.

5. Menggolek-golekkan (Mengusap) Telur ayam ke muka calon pengantin.

6. Berandam diiringi dengan pukulan gebane.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *