A. Pengertian
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya, sedangkan fisik berkaitan dengan tempat (alam) yang menjadi unsur-unsur pembentuk ekologi fisik. Ekologi fisik meliputi keseluruhan bentang alam yang terdapat di daratan maupun lautan seperti hutan, danau, sungai, rawa dan juga tasik, selat, dan laut.
Sejak masa lalu, unsur-unsur ekologi fisik berperan penting dalam kehidupan masyarakat Melayu. Peran tersebut dapat dilihat dari tiga bidang yaitu ekonomi, sosial, dan budaya. Di bidang ekonomi, ekologi fisik adalah sumber ekonomi selain hutan. Para nelayan membangun bagan, kelong dan jermal, ataupun menggunaan peralatan tradisional seperti jala, lukah, dan jaring untuk menangkap berbagai jenis ikan dan kerang. Jenis ikan yang umum ditangkap adalah ikan-ikan memiliki nilai ekonomis tinggi seperti terubuk, tamban, bilis dan ikan air tawar semisal belida, sepat, dan gabus.
Di bidang sosial, tasik, selat, dan laut merupakan tempat interaksi antar anggota masyarakat seperti mandi dan bermain. Tasik, selat, dan laut juga menjadi jalur transportasi dan penghubung antar pulau. Orang-orang Melayu menggunakan perahu dan kapal seperti Lancang Kuning untuk saling mengunjungi dan bertemu.
Di bidang budaya, tasik, selat, dan laut adalah tempat tumbuh dan berkembang berbagai tradisi. Orang Melayu menjadikan kawasan ini sebagai tempat pelaksanaan upacara turun mandi, pijak tanah, dan lainnya. Sehingga, keberadaan dan kelestarian tasik, selat, dan laut pada dasarnya adalah pelestarian dari sumber ekonomi, sosial dan sosial budaya tersebut.
B. Tasik, Selat, dan Laut
Tasik, selat, dan laut adalah bagian dari ekologi fisik alam Riau yang termasuk ke dalam kawasan perairan dalam sistem hutan-tanah Melayu Riau. Ekologi fisik meliputi keseluruhan bentang alam yang terdapat di daratan maupun di lautan. Di bentang daratan terdapat hutan, rawa, paya, rawang, tasik, danau, dan sungai, sementara di bentang lautan terdapat pulau, selat, dan laut.
