Ekologi Biologi Alam Riau: Flora dan Fauna

Sialang Muda cikal bakal Batang Sialang. (foto: guruku.kosabudaya.id)

Motif flora dan fauna diberi penamaan khas dan puitis misalnya motif kuntum tak jadi, itik pulang petang, bunga teratai, lebah bergantung dan burung-burungan. Setiap motif tersebut mengandung makna-makna yang sesuai dengan filosofi kehidupan orang Melayu. Pemilihan objek motif berdasarkan kepada sifat baik dari flora dan fauna tersebut. 

Motif flora bunga-bunga yang indah, wangi dan segar melahirkan motif bunga setaman dan bunga berseluk yang mengandung makna keluhuran dan kehalusan budi, keakraban dan kedamaian. Motif fauna burung balam yang selalu hidup rukun dengan pasangannya melahirkan motif balam dua setengger yang bermakna cerminan kerukunan hidup dan persahabatan. 

Bacaan Lainnya

Selain itu, terdapat juga motif tampuk manggis yang bermakna sebagai kejujuran. Motif bunga teratai bermakna kekuasaan sultan yang luas dan memberikan kedamaian kepada rakyatnya. Motif bunga cengkeh dan bunga tanjung bermakna sebagai simbol keharuman dan bermanfaat bagi orang lain, dan motif pecah piring bermakna pentingnya saling berbagi, baik dalam keluarga maupun masyarakat.

C. Jenis-jenis Flora dan dan Fauna
1. Flora
Flora terdiri atas beragam jenis. Setiap jenis memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing. Berikut sebagian jenis-jenis flora yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Melayu.

a) Sirih
Sirih memiliki peran khusus dan makna tersendiri dalam berbagai tradisi di alam Melayu. Flora ini digunakan dalam tradisi makan sirih, perubatan tradisional, dan peralatan penting dalam ritual dan upacara. Sirih bersama pinang juga digunakan sebagai alas kata dalam bertutur kata, misalnya sekapur sirih, seulas pinang, sirih pinang, dan sirih cerano. 

Pada tradisi makan sirih, daun sirih menjadi bahan utama beradat bersama pinang, gambir dan kapur. Perlengkapan ini diletakan di dalam tepak sirih, cerano, atau puan dan dihulurkan kepada orang yang hendak diberi makan sirih. Mengulurkan tepak biasanya dilakukan sebelum memulai pembicaraan dalam suatu majelis. 

b)  Pinang
Dalam budaya Melayu, pinang melambangkan kejujuran, budi pekerti, zuriat yang baik, dan berderajat tinggi.  Makna pinang juga disandingkan dengan meminang dalam tradisi pernikahan Melayu. Istilah meminang kemudian dijadikan secara umum di nusantara.

Pinang mengandung makna dan simbol-simbol khusus yang sering dipadankan dalam ungkapan-ungkapan. Misalnya dalam peribahasa umur baru setahun jagung darah baru setampuk pinang.

Buah, akar, serta daun dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional Melayu. Buah pinang  juga digunakan  sebagai pewarna kain untuk warna mendapatkan warnah merah.

c) Meranti
Meranti banyak digunakan sebagai bahan pembuatan jalur, perahu, kerangka dan dinding kapal, kerangka atap rumah, ataupun dijadikan sebagai papan. Pokok meranti bisa tumbuh tinggi dan besar, bertekstur halus dan kuat, berat, dan memiliki kulit batang yang pecah-pecah.

2. Fauna
Berikut sebagian jenis-jenis fauna yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Melayu.

a) Serindit Melayu
Serindir melayu memiliki peranan penting dalam kebudayaan Melayu. Warna bulunya dijadikan sebagai warna khas Melayu yaitu hijau, kuning, dan merah. Ketiga warna tersebut menjadi warna khas dan memiliki nilai-nilai filosofis. Burung ini juga sering dijadikan sebagai lambang kebijaksanaan sehingga sering digunakan sebagai hulu pada keris Melayu.

b) Kancil
Kancil sering dijadikan sebagai tokoh dalam cerita-cerita rakyat Melayu. Hewan ini digambarkan sebagai tokoh yang cerdik, pintar, dan lincah. Beberapa cerita rakyat yang mengisahkan tentang kancil adalah kancil dan harimau, kancil dalam pelubangan, kancil dan anjing, kancil dan gajah, kancil dan buaya, dan kancil dengan lingkitang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *