Ekologi Fisik Alam Riau: Sungai, Suak, dan Rawa

Batang Gangsal di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). (foto: guruku.kosabudaya.id)

Sejak masa lalu, masyarakat Melayu menjadikan sungai sebagai pusat kehidupan. Mereka membangun negeri dan perkampungan di rantau-rantau di tebing sungai. Rumah didirikan menghadap ke sungai sehingga sungai menjadi laman bermain. Lingkup kampung yang berorientasi air menjadikan sungai memiliki beragam fungsi. Keakraban dengan kawasan perairan air tersebut menjadikan orang Melayu dikenal sebagai bangsa aquatik.   

Sungai berperan penting dalam mendukung kegiatan ekonomi. Hasil-hasil sungai berupa ikan dan kerang menjadi sumber mata pencaharian utama. Sungai juga menjadi tempat pelaksanaan beragam ritual dan upacara seperti pacu jalur, perahu begandung, dan semah rantau.  

Bacaan Lainnya

Aliran sungai dalam Melayu disebut dengan istilah batang. Misalnya, sungai Kampar disebut Batang Kampar, Sungai Siak disebut Batang Siak, Sungai Inderagiri disebut Batang Inderagiri, Sungai Kuantan disebut Batang Kuantan, dan Sungai Rokan disebut Batang Rokan. Istilah batang merujuk kepada batang pohon. Hal ini dikarenakan aliran sungai berserta dengan anak-anak sungai, menyerupai sebatang pohon. Penyebutan batang hanya dipakai untuk menyatakan ukuran sungai yang besar. 

Istilah batang juga merujuk kepada sifat aliran yang tak terputus dari hulu ke hilir. Bila alirannya terputus dan tidak mengalir deras, maka disebut suak. 

2. Suak
Suak adalah aliran sungai yang terputus akibat abrasi. Air suak lebih tenang dan tidak mengalir terlalu deras. Suak akan menyatu kembali dengan sungai apabila musim penghujan ataupun banjir.

Pada masa lalu, suak berfungsi sebagai benteng pertahanan. Kapal dan para askar Melayu bersembunyi di suak, dan melakukan serangan saat kapal musuh melewai sungai yang berada tidak jauh dari suak. Suak juga berfungsi sebagai tempat berkembang biak berbagai jenis ikan. Saat telur-telur sudah menetas dan besar, anak-anak ikan kembali ke sungai saat musim penghujan atau banjir. 

Nama-nama kampung dan tempat juga banyak diambil dari suak misalnya Kampung Suaknyonya dan Suaklanjut yang berada di Siak Sri Inderapura. Kampung-kampung tersebut dulunya berada atau berdekatan dengan suak.

3. Rawa
Rawa adalah dataran rendah berlekuk yang berada di dekat sungai atau laut. Rawa terbentuk akibat aliran air yang terhambat sehingga membentuk kawasan perairan kecil. Rawa-rawa berarti banyak lekukan-lekukan berair yang saling bertautan atau berdekatan.

Sumber air rawa berasal dari mata air, luapan air sungai, air hujan, dan air pasang. Hal ini menyebabkan air rawa bervariasi yang dipengaruhi oleh sumber airnya. Jenis air rawa yaitu air tawar, air payau, dan air asin. 

Pada musim penghujan, rawa menampung cadangan air dan mengeluarknnya pada musim kemarau. Sehingga, rawa berfungsi sebagai cadangan air bagi flora dan fauna yang berada disekitarnya. 

C. Kawasan Perairan Lainnya
Kawasan perairan lain selain sungai, suak, dan rawa adalah rawang, terusan, tasik, danau, bencak, selat, dan laut.

1. Rawang
Rawang adalah dataran rendah yang berada di sekirat aliran sungai. Di dalam rawang terdapat tumbuhan besar dan kayu-kayu kecil. Bila musim hujan atau pasang, rawang akan terendam air. Rawang dimanfaatkan orang Melayu sebagai tempat memasang perangkap ikan. Sebab ketika musim pasang, rawang menjadi tempat ikan menetaskan telurnya di akar-akar kayu besar dan semak-semak kecil. 

2. Terusan
Terusan adalah bagian tanah rendah yang memotong tanjung sungai. Pada musim banjir, terusan akan terendam air. Orang Melayu memanfaatkan terusan sebagai jalan pintas di sungai. Terusan juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat memasang perangkap ikan seperti lukah, pengilar, dan sebagainya.

3. Tasik
Tasik adalah kawasan perairan atau genangan air yang dikelilingi daratan dan hutan. Tasik berukuran lebih kecil dibandingkan danau, tetapi lebih besar dari rawa dan paya. Wilayah tasik tidak berhubungan dengan sungai. Bila musim banjir atau pasang, air sungai tidak sampai ke kawasan tasik. Sebab, air dalam tasik berasal dari mata air yang berada di dasarnya. Tasik dimanfaatkan masyarakat Melayu sebagai tempat mencari ikan dan cadangan air bagi alam sekitarnya.

4. Bencah
Bencah adalah genangan air yang berukuran lebih kecil dari rawa dan paya. Perbedaan antara bencah dengan paya atau rawa terletak pada sumber airnya. Bencah tidak memiliki mata air dan dasarnya berlumpur. Sumber airnya adalah dari luapan air sungai ketika banjir dan air hujan. Bila musim kemarau, bencah biasanya akan mengering. Saat musim kemarau, anak-anak mencari ikan di bencah (mengecal).

Rujukan: Derichard H. Putra. 2024. Budaya Melayu Riau Kurikulum Merdeka untuk SD/MI Kelas IV. Pekanbaru: Penerbit Narawita

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *