Permainan Tradisional dengan Nyanyian

BMR untuk SD/MI Kelas I Kurikulum Merdeka

A. Pengertian
Permainan tradisional adalah permainan yang telah ada sejak zaman dahulu. Permainan tradisional dimainkan sejak zaman kakek dan nenek, ayah dan ibu, dan  juga saat ini.

Bentuk tradisional dapat berupa gerakan fisik seperti berlari, sembunyi-sembunyian, kejar-kejaran, melempar, dan melompat. Selain itu, permainan ini juga dapat berbentuk nyanyian, percakapan atau dialog, nyanyian dan dialog, dan tebak-tebakan.

Bacaan Lainnya

B. Permainan Tradisional denngan Nyanyian
Permainan tradisional dengan nyanyian sangat menyenangkan. Selain dapat bermain, pemain juga dapat bernyanyi secara bersama-sama. 

Permainan dengan nyanyian yang terdapat di Riau adalah ali oma, ya oma ya oma, cang cang beringing, tam tam buku, dan injit-injit semut.

1. Ali Oma
Permainan ali oma disebut juga permainan benteng. Permainan ini berupa  permainan sembunyi dan cari. Permainan ali oma dimainkan oleh dua kelompok yang disebut jadi dan penyuruk. Jadi berperan sebagai pencari, dan penyuruk berperan untuk bersembunyi.

Pemain yang jadi menutup matanya di benteng, sementara penyuruk bersembunyi. Sebelum bersembunyi, para pemain menyanyikan nyanyian ali oma 

2. Ya Oma Ya Oma
Permainan ya oma ya oma dimainkan oleh dua kelompok yang disebut si kaya dan  si miskin. Si kaya memiliki banyak anak (anggota), dan si miskin memiliki sedikit anak. 

Setiap anggota kelompok saling bergandengan tangan. Mereka juga berhadapan dengan kelompok lainnya. Saat berhadapan, mereka menyanyian ya oma ya oma.

Si Miskin:
Kami orang miskin ya oma ya oma
Si Kaya:
Kami orang kaya ya oma ya oma 
Si Miskin:
Beri kami anak ya oma ya oma
Si Kaya:
Kami beri anak satu ya oma ya oma

Nyanyian dilakukan berulang-ulang hingga si kaya menjadi si miskin dan si miskin menjadi si kaya. Permainan dilanjutkan kembali dengan mengganti posisi si kaya dan si miskin.

3. Cang Cang Beringin
Permainan cang cang beringin berupa menerka dan menyembunyikan sesuatu di dalam kepalan tangan. Pemain yang kalah menelungkup seperti sujud waktu salat. Pemain yang menang meletakkan kedua telapak tangan di punggung yang kalah.

Seorang pemain kemudian menjalankan batu dengan posisi berputar di atas telapak tangan pemain. Mereka kemudian bernyanyi:

cang cang beringin
beringin tali kopan 
kopan minta angin
anak raja berpayungan 

Batu diletakkan di telapak tangan seorang pemain. Semua pemain kemudian mengepalkan tangan sambil menari dan menyanyi:

si kuncang Lewe
si kuncang lewe

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *